Oversharing di media sosial kian marak terjadi, terutama sekarang adalah era digital sehingga bukan fenomena yang mengherankan kalau manusia modern sangat bergantung pada ponsel dan media sosial. Kedua hal ini telah menjadi kebutuhan utama manusia, entah untuk bekerja, belajar, atau hanya sekadar bersosialisasi di lingkungan sosial.
Namun, kini peran media sosial yang dengan mudah kita akses menggunakan ponsel sudah merambah kehidupan kita lebih dalam dari sebelumnya. Di era digital ini, kita tidak hanya mengambil manfaat positif media sosial, tapi menjadikannya bagian penting dari hidup kita. Alhasil, kita tidak sadar telah kecanduan dan membagikan hampir semua kegiatan kita di ruang publik.
Kadang kita lupa kalau tidak semua hal layak dibagikan dan diketahui orang-orang di media sosial. Namun, kebiasaan buruk ini nyatanya masih dilakukan banyak orang. Hanya sedikit yang menyadari seperti apa dampaknya bagi diri sendiri.
Nah, apakah kamu tipe orang yang selalu update status atau memposting story di Instagram yang memperlihatkan semua kegiatanmu? Hmm, kalau sering itu berarti kamu lagi melakukan tindakan oversharing, Sob. Memangnya oversharing itu apa, sih? Nih, simak dulu pembahasannya supaya kamu bisa introspeksi diri.
Apa itu Oversharing?
Seperti yang kita ketahui, social media adalah ruang publik yang dapat menjangkau semua informasi dan hiburan. Sebagai pengguna, kita leluasa mencari berbagai hal, menonton kegiatan orang lain, memberi komentar, mengobrol lewat chat, dan mengunggah apa pun.
Dengan kemudahan itu, kita bebas menunjukkan kehidupan kita dan menuliskan apa yang kita rasakan. Sekilas memang tidak terdengar negatif, ya. Namun, kebebasan ini justru membuat para pengguna media sosial terlalu berlebihan membagikan semua sisi kehidupan mereka dan akhirnya tidak mengenal batasan.
Kamu pasti pernah melihat orang yang sangat aktif di dunia maya dan tidak pernah lupa memposting apa saja yang sedang dilakukannya. Alhasil, kamu tahu segalanya tentang orang itu, bahkan hingga ke ranah privasinya. Nah, tindakan inilah yang disebut oversharing.
Tapi bukannya sharing adalah hak pemilik akun, ya? Memang betul bahwa sharing adalah hak tiap individu. Akan tetapi, aksi berbagi yang berlebihan justru memicu bahaya. Misalnya, semua orang jadi tahu apa aib kamu atau kamu membagikan foto data diri yang bisa disalahgunakan oleh orang lain.
Jadi, sharing di akun sendiri memang tidak dilarang, tapi perlu kesadaran agar kita mampu membatasi diri. Adanya batasan ini bertujuan mengendalikan diri kita agar tidak sembarangan mengumbar keburukan dan masalah pribadi di ruang maya.
Hal-hal yang bersifat privasi, seperti masalah keluarga dan keluh kesah akibat kuliah atau pekerjaan tidak perlu diumbar ke wadah sosial. Bukan tidak mungkin ada orang yang risih dengan postingan kita. Membatasi diri agar tidak oversharing membantu kita terhindar dari hujatan dan cibiran orang lain, lho.
Lantas, sebenarnya apa yang bikin kita terjebak dalam kebiasaan negatif ini, ya?
Apa yang Menyebabkan Kita Melakukan Oversharing?
Melansir dari berbagai sumber, ada begitu banyak alasan yang mendorong tindakan oversharing. Inilah beberapa penyebab yang telah dirangkum.
1. Kesepian dan tidak punya teman di dunia nyata
Media sosial bisa dikatakan sebagai wadah yang tepat untuk mencari teman. Orang yang minder dengan penampilannya dapat bersembunyi di balik anonimitas. Kita tidak perlu bertatap muka dengan orang lain, tapi tetap bisa membangun pertemanan.
Nah, rasa kesepian dan kesulitan mendapat teman di dunia nyata bisa bikin seseorang lebih senang berinteraksi di dunia maya hingga ke tahap oversharing.
2. Ingin membuktikan diri dan diterima di lingkungan sosial
Tidak semua orang diterima dengan baik di pergaulan. Standar masyarakat sering kali bikin orang-orang yang pemalu dan pendiam kesulitan membuka diri. Oleh sebab itu, tidak heran kalau banyak dari mereka lebih suka mencari teman di jagat maya.
3. Kecanduan bermain media sosial dan malas bersosialisasi
Coba renungkan kembali berapa lama kamu bermain media sosial setiap hari? Apakah bisa sampai berjam-jam? Kecanduan menggulir laman social media bisa menjadi penyebab mengapa kamu lebih suka curhat di story atau tweet. Rasa candu ini bisa bikin kamu merasa malas bersosialisasi dan akhirnya menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menatap layar ponsel, Sob.
4. Tidak memahami batasan diri
Orang-orang yang oversharing tidak bisa membedakan hal-hal yang bersifat pribadi dan publik. Misalnya, kamu merekam perdebatanmu dengan saudaramu dan mengunggahnya di story Instagram. Nah, konflik antarsaudara ini bisa dibilang bersifat privasi karena belum tentu saudaramu bersedia direkam. Dalam kasus ini, kamu tidak memahami batasan buat sharing di ruang publik yang bisa diakses oleh siapa pun.
5. Sering tidak direspons dengan baik
Ada kalanya orang memilih mengeluarkan unek-unek melalui cuitan Twitter karena di dunia nyata sering tidak direspons dengan baik oleh orang-orang terdekatnya. Perlakuan yang kurang baik dari lingkungan sekitar bisa membuat seseorang merasa khawatir dan takut buat berinteraksi secara nyata.
Itulah beberapa alasan yang menimbulkan perilaku oversharing. Kalau kamu ternyata sering melakukannya maka kamu perlu tahu bagaimana cara mengatasinya. Simak beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk meninggalkan kebiasaan buruk ini.
Apa yang Harus Dilakukan agar Tidak Oversharing?
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengubah mindset. Tanamkan dalam pikiranmu kalau perilaku ini tidak baik. Jika terus dibiarkan, aksi oversharing bisa membuat kamu kehilangan privasi dan dibicarakan orang lain. Tidak hanya itu, data pribadi kamu bisa diketahui orang lain dan dimanfaatkan untuk hal yang buruk.
Selain mengubah sudut pandang, sangat penting untuk memberanikan diri berinteraksi di luar rumah. Coba tinggalkan rutinitas menggulir laman media sosial dan ajak teman atau saudaramu bercakap-cakap. Jika ingin membagikan liburanmu bersama keluarga maka kamu perlu menyaring apa saja yang layak ditonton orang lain dan yang tidak.
Sebaiknya pikirkan dulu apakah konten yang kamu ambil patut diposting atau tidak. Jadi, kamu harus berpikir panjang dan jangan mudah mempertontonkan semua kegiatanmu, ya. Akan lebih baik kalau kamu membatasi waktu berselancar di dunia maya supaya dapat mengontrol diri dengan maksimal.
Nah, itu dia beberapa cara mengatasi oversharing. Cara-cara ini sebenarnya mudah dilakukan asalkan kamu punya kesadaran dan kemauan yang kuat, Sob.
Penulis: Gheani Kirani B.T
Referensi:
Foto:
Netflix