/Self Leadership: Cara Bangkit dari Keterpurukan

Self Leadership: Cara Bangkit dari Keterpurukan

Self leadership adalah kemampuan memimpin diri sendiri agar mampu mengatasi masalah.
Sumber: Unsplash.com

Pandemi tidak hanya menciptakan wabah penyakit, tapi juga merenggut banyak hal di hidup kita. Mungkin kamu adalah salah satu dari berjuta-juta orang yang terpuruk karena masa pandemi. Mungkin juga akibat keadaan yang sulit itu, kamu jadi susah buat bangkit dan optimis menjalani hari. Tenang, kondisi seperti itu juga dialami banyak orang dan kamu tidak sendirian, Sob.

Bukan hanya masyarakat yang terpuruk, publik figur seperti Prilly Latuconsina juga mengalami keterpurukan di masa pandemi. Pada kesempatan berbagi cerita di event tahunan Young On Top National Conference 2022 yang diadakan Sabtu (23/7), Prilly terbuka atas masalah yang dihadapinya selama pandemi. Rupanya Prilly yang aktif mengelola berbagai bisnis itu sempat stres berat. Tanggung jawab untuk memikirkan para karyawan harus dipikul Prilly. Apalagi Prilly adalah seorang leader bagi semua karyawan yang sudah bekerja keras untuk bisnisnya.

Prilly Latuconsina
Sumber: Youngontop.com

Namun, rasa terpuruk tak lantas membuat Prilly berlama-lama goyah. Hadir dengan senyuman cerah selama sesi sharing di Kasablanka Hall menjadi bukti kalau Prilly berhasil bangkit. Aktris sekaligus pengusaha muda itu menceritakan pengalamannya bangkit dari keterpurukan di hadapan ratusan audiens yang memenuhi hall.

Wah, kira-kira apa cara yang dilakukan Prilly buat bangkit dari masa terpuruknya, ya?

Menjadi Leader Bagi Diri Sendiri

Caranya ternyata tidak rumit, Sob. Hanya dengan menjadi leader bagi diri sendiri, Prilly akhirnya bisa bangkit dari masa kelamnya. Meski terdengar sepele, tapi memimpin diri sendiri bisa menjadi hal yang sulit, lho. Perlu kemauan yang kuat biar kamu bisa menjadi pemimpin yang baik buat dirimu.

Kabar kurang baiknya, masih banyak orang yang belum peduli sama pentingnya self leadership. Padahal memiliki kemampuan self leadership yang baik bisa membuat kita lebih tangguh menghadapi masalah, baik di tempat kerja maupun dalam organisasi. Kadang ada orang yang punya potensi dan kemampuan mumpuni, tapi kontrol dirinya lemah sehingga kesulitan bangkit saat mengalami kendala.

Namun, apa sebenarnya self leadership itu sampai dipandang penting buat diri kita?

Menurut Charles Manz, pengarang sekaligus profesor di University of Massachusetts, kemampuan ini adalah suatu perspektif yang mempengaruhi diri, perasaan, dan tindakan agar bisa mencapai tujuan. Hampir sama dengan yang dikatakan motivator Brian Tracy kalau self leadership adalah kemampuan bertanggung jawab atas tujuan yang telah ditetapkan.

Self leadership dapat dimulai dari kesadaran terhadap diri sendiri.
Sumber: Unsplash.com

Jadi, self leadership menuntut kita menjadi kepala atas semua pilihan dan tujuan yang kita ambil dalam hidup. Bayangkan jika seorang CEO tidak mampu memimpin perusahaan. Apa yang terjadi? Pastinya sistem kerja perusahaan akan berantakan dan target pun tidak tercapai. Nah, bayangkan diri kamu sebagai CEO atas hidupmu, tentunya kamu adalah orang yang paling bertanggung jawab dan punya kuasa penuh dalam kehidupanmu.

Terdengar sangat menantang, ya? Tenang, kamu bisa mulai belajar memimpin diri dari hal sederhana. Misalnya mulai dengan meningkatkan rasa tanggung jawab atas semua pekerjaan kamu, seperti yang dilakukan Prilly. Meski harus pontang-panting bekerja sebagai aktris sekaligus mengurus bisnis, Prilly tetap melakukan tanggung jawabnya.

Kita Punya Full Control Atas Diri

Ketika efek pandemi menyerang sektor bisnis, Prilly sempat takut tidak mampu mempertahankan bisnisnya. Lebih dari itu, sebagai seorang aktris, Prilly kewalahan sewaktu ratusan produksi film dihentikan. Nah, pada titik inilah Prilly merasa paling terpuruk.

Namun, Prilly memegang prinsip kalau ia memiliki kendali penuh atas dirinya. Prilly juga menyadari jika ia dikelilingi banyak privilege, seperti kecanggihan teknologi, gawai, media sosial, dan lain-lain. Dengan menyadari hal ini, Prilly merasa mampu bangkit karena ia bersyukur masih memiliki dukungan dari aspek-aspek lain di hidupnya.

Satu catatan penting dari Prilly adalah jangan suka adu nasib. Ketika tantangan atau masalah yang kita hadapi semakin sulit, ingatlah kalau kita punya full control. Berhasil atau tidaknya kita keluar dari masalah itu tergantung pada diri kita, Sob.

Kesiapan dan Mental Baja Penting

Prilly juga punya pandangan yang berbeda tentang arti seorang leader. Mungkin kita sering menganggap sosok leader sebagai orang yang pintar dan hebat. Namun, bagi Prilly seorang leader adalah orang yang paling siap atas segalanya. Entah itu kabar buruk atau ada masalah, tapi sebagai leader atas diri sendiri kita harus siap.

Kesiapan ini juga harus diikuti dengan mental baja. Mengapa baja? Mudah saja, baja tidak mudah penyok atau hancur, beda dengan kayu. Nah, kita perlu melatih mental dengan memberi afirmasi positif. Terus katakan dan pikirkan hal baik meski keadaan masih belum pasti. Bisa juga mulai dengan mengubah pola pikir agar tidak selalu negatif.

Nah, itu dia beberapa cara yang dilakukan Prilly untuk membangun dirinya menjadi seorang leader, baik untuk diri sendiri dan orang lain. Meski kenyataannya memang tidak segampang membalikkan telapak tangan, tapi perubahan besar hanya datang dari diri sendiri.

Penulis: Gheani Kirani B.T

Referensi:

Glints

Foto:

Razvan Chisu. Unsplash.com.

Sebastian Hermann. Unsplash.com.

Hunters Race. Unsplash.com.

Prilly Latuconsina. Youngontop.com.