/Review Sewu Dino (2023): Kekuatan Santet 1000 Hari yang Sangat Mistis
Review film Sewu Dino (2023) yang bertema santet.

Review Sewu Dino (2023): Kekuatan Santet 1000 Hari yang Sangat Mistis

Film horor Sewu Dino yang tayang mulai 19 April di seluruh bioskop Indonesia sudah mencuri perhatian para pencinta film tanah air, nih, Sob. Tentu saja karena sebelum diangkat ke layar lebar, kisah santet 1000 hari ini lebih dulu dikenal di media sosial Twitter. Awalnya cerita bersambung ini ditulis oleh Simpleman dalam bentuk thread. Akhirnya kisah ini dicetak menjadi novel karena mendapat respons yang positif.

Sebelumnya Simpleman sudah menulis cerita horor lain yang fenomenal, yaitu KKN di Desa Penari yang juga diangkat menjadi film layar lebar. Kesuksesan film KKN di Desa Penari tak pelak membuat Sewu Dino banyak dinantikan oleh masyarakat. Ditambah lagi, Sewu Dino mengangkat kisah praktik santet yang sudah tak asing lagi bagi orang Indonesia.

Film horor bertema santet ini sudah melangsungkan Gala Premiere pada 12 April 2023 dan banyak penonton yang memberikan ulasan positif, lho. Jika dilihat dari sepak terjangnya, cerita horor ini memang dikenal bernuansa seram dan punya daya tarik yang kuat karena alurnya yang bikin penasaran.

Film ini pun tayang di momen libur Lebaran sehingga cocok dijadikan tontonan akhir pekan bersama keluarga. Kalau kamu berniat nonton, simak dulu sinopsis dan review filmnya biar tambah penasaran.

Sinopsis Film Sewu Dino

Cerita bermula dari Sri Rahayu (Mikha Tambayong), gadis desa yang ingin mencari pekerjaan untuk membantu pengobatan bapaknya. Meski Sri hanya mempunyai ijazah SD, dia tetap melamar sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga Atmojo yang kaya raya. Sri pun berhasil lolos seleksi bersama Erna (Givina Lukita) dan Dini (Agla Artalidia).

Mereka dibawa pergi ke tempat bekerja yang tak disangka-sangka merupakan rumah kayu di tengah hutan. Sesampainya di rumah misterius itu, mereka diberi tugas yang membuat Sri bingung. Sri, Erna, dan Dini harus merawat cucu keluarga Atmojo bernama Della Atmojo yang disantet dan dirasuki roh jahat bernama Sengarturih. Kondisi Della sangat mengenaskan sehingga Sri bersama dua temannya ditugaskan melakukan ritual pembersihan

Santet sewu dino merupakan santet kuno yang menyerang keluarga Atmojo. Kata sewu dino sendiri berarti 1000 hari dan santet ini mengikat Della selama seribu hari.

Lantas, apakah Sri berhasil dan Della dapat terbebas dari kutukan santet? Langsung temukan jawabannya dengan menonton filmnya, ya, Sob.

Alur Cerita Rapi dan Berkualitas

Selain premis dan sinopsisnya yang menjanjikan karena mengangkat kisah mistis khas Jawa, alur film ini juga terbilang rapi. Film Sewu Dino menampilkan alur cerita yang mudah diikuti dan tidak bikin penonton bingung. Secara keseluruhan alurnya bisa dinikmati karena dibangun perlahan dari awal cerita hingga menuju klimaks.

Sewu Dino (2023) mengangkat kisah praktik santet yang umum dikenal di Indonesia.
Sewu Dino tampilkan kisah praktik santet
Sumber:
MD Pictures

Plot demi plot pun tertata rapi sehingga lapisan misteri tentang santet yang mengikat Della terbuka secara perlahan. Sebagai film horor yang terkadang dianggap hanya menonjolkan adegan seram dan jump scare saja, Sewu Dino menyajikan keunggulan yang segar.

Ketegangan Dibangun dari Praktik Santet

Unsur horor dalam film ini tercipta dari praktik santet dan kondisi korban santet yang mengerikan. Film ini tidak terlalu menyorot jump scare yang membuat jantung berdegup kencang, melainkan menonjolkan seberapa menyeramkannya pengaruh santet bagi manusia.

Sewu Dino (2023) membuat penonton tegang karena menyoroti misteri santet
Sewu Dino membuat penonton tegang karena menyoroti misteri santet
Sumber:
MD Pictures

Melalui praktik-praktik santet ini, ketegangan dalam alur dibangun perlahan sehingga penonton tidak hanya terkejut karena adegan seram. Penonton juga terhanyut dalam kengerian kutukan santet sehingga memunculkan rasa takut sepanjang film.

Sinematografi Cukup Menggambarkan Latar yang Gelap

Sinematografi Sewu Dino cukup baik dalam menggambarkan latar cerita yang gelap karena didominasi hutan dan rumah bernuansa remang-remang. Latar tempat film ini memang hanya seputar rumah di tengah hutan, desa, dan rumah keluarga Atmojo. Penggambaran rumah kayu yang menjadi fokus cerita sudah sangat baik.

Sewu Dino (2023) tampilkan nuansa gelap dan misterius sepanjang film
Sewu Dino tampilkan nuansa gelap dan misterius sepanjang film
Sumber:
MD Pictures

Begitu pula dengan suasana rumah keluarga Atmojo yang digambarkan berstatus orang kaya raya. Latar waktu yang kebanyakan di sore menjelang malam hingga malam pun semakin  menambah kesan gelap dalam film ini. Melalui penggambaran latar yang baik, nuansan seram dapat tersampaikan kepada penonton.

Nah, itu dia ulasan singkat tentang film bertema santet ini, Sob. Seperti novelnya yang cukup sukses membangun nuansa seram dan tegang, filmnya pun juga berhasil membangkitkan rasa takut penonton. Jadi, kesimpulannya film ini worth it ditonton, ya, Sob.

Penulis: Gheani Kirani B.T

Referensi:

Cineverse

Foto:

MD Pictures