Sekuel film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (NKCTHI) yang populer di kalangan anak muda akhirnya tayang pada 2 Februari 2023, nih. Film Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang merupakan lanjutan dari universe cerita NKCTHI dan kali ini mengambil Aurora Si Anak Tengah sebagai tokoh utama.
Film garapan Angga Dwimas Sasongko ini sukses mengumpulkan 600.000 penonton sejak pertama kali tayang di bioskop. Banyak penonton yang bilang kalau film Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang relate sama permasalahan anak tengah dan kehidupan perantauan. Hmm, apakah iya? Mari kita kupas tuntas alur cerita, makna, dan pesan moral film ini, Sob!
Ceritanya Tentang Apa, sih?
Film ini berkisah tentang Aurora (Sheila Dara) yang memutuskan melanjutkan kuliah di London dan otomatis membuatnya jadi anak rantau di negara asing. Aurora punya impian menjadi seniman sehingga mengambil jurusan seni di London. Dia juga ingin mewujudkan mimpi tinggal di luar negeri dan jauh dari keluarga yang membuatnya merasa terasingkan.
Kehidupan perantauan Aurora berubah menarik saat dirinya bertemu Jem (Ganindra Bimo), seorang seniman sekaligus seniornya di kampus. Berkat kesamaan visi tentang seni yang mereka miliki, Aurora dan Jem pun menjalin hubungan asmara. Namun, dari sini awal mula masalah yang Aurora hadapi.
Jem ternyata punya sisi buruk yang membuat ikatan mereka goyah. Aurora terjebak dalam toxic relationship bersama Jem hingga akhirnya hubungan mereka kandas. Di sisi lain, kehidupan di London semakin sulit dan Aurora harus berjuang demi studinya. Beruntung dia punya dua sahabat yang baik, Honey (Lutesha Sadewa) dan Kit (Jerome Kurnia).
Honey dan Kit bukan hanya sekadar sahabat bagi Aurora, tapi juga keluarga. Mereka yang membantu Aurora mendapatkan pekerjaan paruh waktu demi bertahan hidup di London. Tenggelam dalam kesibukan membuat Aurora putus kontak dengan keluarganya.
Melihat Aurora sangat sulit dihubungi, kakak dan adiknya memutuskan menyusul ke London. Angkasa (Rio Dewanto) dan Awan (Rachel Amanda) mengajak Aurora pulang, tapi penolakan Aurora memunculkan perselisihan di antara mereka. Kejadian ini membuat Awan berpikir apakah dia dan Angkasa benar-benar mengenal Aurora atau sama sekali tidak.
Keluarga dan Rumah adalah Dua Hal yang Berbeda
Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang mengajak kita merenungkan arti “rumah” dan “keluarga” lewat perjalanan panjang Aurora di London. Tidak semua anak berpikir keluarga adalah tempat paling nyaman untuk pulang. Terkadang ada anak yang merasa tidak nyaman di rumah karena jarang didengarkan dengan baik atau kurang mendapat perhatian.
Sebagai anak nomor dua, Aurora menelan stigma pahit tentang anak tengah. Banyak orang yang tidak menyadari kalau tiap anak, baik itu anak sulung, anak tengah, atau anak bungsu punya beban tersendiri yang sulit dijelaskan. Oleh sebab itu, Aurora tidak betah saat tinggal bersama keluarganya dan bisa dibilang ingin melarikan diri ke London.

Sumber: Visinema Pictures
Di London, Aurora bertemu Honey yang dia anggap sebagai kakaknya dan Kit yang selalu memahaminya. Honey dan Kit adalah gambaran sahabat yang tulus menerima kita apa adanya dan mendengarkan isi hati kita. Aurora sendiri adalah gambaran anak tengah yang menyimpan luka sekaligus perantau yang butuh sandaran saat berjuang di negeri orang.
Persahabatan Aurora, Honey, dan Kit bagaikan representasi dari kata “rumah”. Meski tidak sedarah, tapi mereka saling mendengarkan dan memahami satu sama lain. Kebersamaan yang begitu hangat di antara mereka secara tersirat menjelaskan bahwa “rumah” sebenarnya adalah orang-orang yang dapat mengerti diri kita.
Di satu sisi, Awan yang merupakan saudara kandung Aurora justru ragu apakah dia dan kakaknya mengenal Aurora. Ya, bisa dikatakan kalau “rumah” dan “keluarga” adalah dua hal yang berbeda.
Toxic Relationship yang Menjerat Anak Muda
Hubungan pacaran Aurora dan Jem yang toxic sangat relate dengan kehidupan anak-anak muda. Banyak anak muda yang terjebak dalam toxic relationship, tapi tetap berusaha bertahan. Begitu pula Aurora yang sering curhat tentang perilaku Jem kepada Honey.

Sumber: Visinema Pictures
Lagi dan lagi, Honey menjadi tempat bersandar bagi Aurora di tengah hubungan yang menghancurkan dirinya. Film ini tidak hanya menyajikan kisah anak rantau dan keluarga, tapi juga isu-isu dalam hubungan asmara.
Proses Menjadi Dewasa Ternyata Tidak Mudah
Karakter Angkasa dan Awan menunjukkan pertumbuhan yang pasti akan dirasakan oleh semua orang. Sebagai anak sulung, Angkasa tentu punya kewajiban untuk menjaga dua adiknya seperti yang dialami semua anak sulung di dunia. Akan tetapi, Angkasa tak sadar ada dominasi di dalam ikatan persaudaraan ini.

Sumber: Visinema Pictures
Lain halnya dengan Awan Si Bungsu yang telah beranjak dewasa. Proses menuju fase dewasa harus dihadapi Awan saat dia memahami konflik Aurora dengan keluarga mereka. Proses menjadi dewasa yang dijalani Angkasa dan Awan menunjukkan kalau orang dewasa punya beban yang berat, tapi tetap harus dipikul.
Latar dan Alur Cerita Memberi Kesan Berbeda
Film ini memakai alur maju mundur sepanjang cerita dengan menampilkan visualisasi yang berbeda. Kalau kamu berharap akan menemukan kemewahan London di film ini maka kamu pasti bingung saat melihat visual London yang digambarkan sederhana. Ya, film ini mengambil latar suburban yang dipenuhi kesibukan masyarakat dan flat-flat biasa.
Film Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang menawarkan kisah Si Anak Tengah yang berjuang menyembuhkan luka sambil mencari “rumah’. Dengan mengangkat sisi anak rantau, toxic relationship, persahabatan yang tulus, hubungan saudara, dan proses menuju dewasa membuat film ini worth it dinikmati saat kamu lagi ada di titik terendah, Sob.
Penulis: Gheani Kirani B.T
Referensi:
Foto:
Visinema Pictures