/Review Film Spider-Man: Across the Spider-Verse, Perjalanan Lintas Dimensi yang Penuh Aksi
Review film Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023).

Review Film Spider-Man: Across the Spider-Verse, Perjalanan Lintas Dimensi yang Penuh Aksi

Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023) yang merupakan sekuel film Spider-Man: Into the Spider-Verse (2018) akhirnya tayang perdana sejak 31 Mei 2023. Penantian para fans pun terbayar karena sekuel ini menyajikan kelanjutan kisah Miles Morales Sang Manusia Laba-laba dari Brooklyn bersama Gwen Stacy di Spider-Verse.

Kali ini, Spider-Man: Across the Spider-Verse tidak hanya berfokus pada kisah Miles Morales saja, tapi juga mengulik kisah Gwen dan Spider-People lainnya. Bisa dibilang, kisah di sekuelnya lebih kompleks dan padat.

Sejak penayangan perdananya, film bergenre superhero ini terus mendapat respons positif dan rating tinggi di Rotten Tomatoes. Seperti yang kita ketahui, penilaian di Rotten Tomatoes melibatkan para kritikus film, selain mengambil penilaian dari penonton.

Lantas, apa yang bikin Spider-Man: Across the Spider-Verse bisa dapat review sebagus ini, ya? Simak dulu sinopsis dan ulasan lengkapnya di bawah ini kalau kamu mau nonton.

Sinopsis Spider-Man: Across the Spider-Verse

Film berkonsep multiverse ini mengikuti kisah Spider-Woman Gwen Stacy yang masih terpuruk setelah kematian sahabatnya, Peter. Di sisi lain, ayahnya yang seorang polisi berusaha mencari Spider-Woman yang diduga membunuh Peter tanpa tahu kalau Gwen adalah sosok di balik manusia laba-laba itu.

Saat konflik dengan ayahnya kian memburuk, Gwen bertemu dengan Miguel O’Hara, pemimpin Spider-Society yang menaungi semua Spider-People di berbagai dimensi. Gwen pun memilih ikut bersama Miguel dan menjelajahi dimensi untuk menyelamatkan dunia.

Bersama pasukan elite, Gwen berusaha menangkap penjahat-penjahat berupa anomali yang mengancam kehidupan di multiverse. Sementara itu, di dimensi Miles, dirinya juga tengah berkonflik dengan orang tuanya. Miles tiba-tiba didatangi Gwen yang tengah menjalani misi menangkap Spot, anomali berupa manusia putih penuh lubang.

Ternyata kisah hidup Miles berkaitan dengan penyebab berubahnya Spot yang dulunya seorang ilmuwan menjadi seperti ini. Miles pun mengikuti Gwen ke markas Spider-Society.

Awalnya Miles hanya berniat membantu Gwen, sahabatnya yang mungkin tidak akan dilihatnya lagi. Namun, Miles malah mengetahui masa depan buruk yang akan terjadi. Saat Miles berusaha memperbaiki masa depan, Miguel tidak menyukainya dan konflik pun pecah di markas Spider-Man.

Alur Padat dengan Cerita yang Kompleks

Sinopsis film Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023) yang menceritakan petualangan Miles Morales melawan Spot, musuh terbesarnya.
Sumber: CNN Indonesia

Dengan durasi 2 jam 20 menit, film ini berhasil merangkum kisah-kisah yang kompleks menjadi satu alur yang utuh. Kita akan diajak mengenal konflik yang dihadapai Gwen, masalah Miles dan keterlibatannya dengan kemunculan Spot, sampai back story Spider-People lain.

Beragam kisah diceritakan berurutan, jadi tidak tumpang tindih dan bikin penonton bingung. Selain penuh adegan aksi, back story yang muncul dari tokoh Miles, Gwen, Miguel, dan Spider-People lain terasa relate sama kebanyakan orang.

Visual yang Beragam dan Berkualitas

Kira-kira ada sekitar 250 Spider-People yang ditampilkan dalam Spider-Man: Across the Spider-Verse ini, Sob. Visualisasi karakternya pun beragam banget, mulai Spider-Punk, Spider-People berbentuk kucing, dan Spider-People dari India.

Selain ragam bentuk karakternya yang menarik, warna dan desain dari masing-masing karakter juga punya ciri khas. Tiap dimensi punya keunikan desain dan visual. Jadi, kita tidak bingung membedakan tiap-tiap dimensi.

Sepertinya Sony Pictures kembali berhasil membuat adegan aksi yang menegangkan dan memanjakan mata. Selain adegan aksi yang seru, permainan warna pada latar visual juga mengikuti emosi para tokohnya. Jadi, waktu Gwen sedih, warna yang ditampilkan di latar pun terlihat suram.

Wah, rating tinggi memang pantas disematkan untuk visual film ini, ya, Sob!

Skoring Mendukung Sisi Emosional Cerita

Review film superhero Marvel terbaru Mei 2023.
Sumber: Sony Pictures

Latar musik di sepanjang film terasa sangat pas dengan konflik dan permainan emosi dari para tokohnya. Pemilihan musik yang pas bikin Spider-Man: Across the Spider-Verse ini nyaman banget buat diikuti sampai akhir.

Penempatan skoring memang menunjang film secara keseluruhan, bahkan jadi salah satu elemen yang penting. Kabar baiknya, film ini berhasil menyuguhkan skoring yang bagus.

Voice Acting yang Pas sama Karakter

Banyak penonton yang memuji voice acting Oscar Isaac yang mengisi suara karakter Miguel O’Hara. Nyatanya, Oscar memang berhasil membawa jiwa pemimpin yang dingin dan berambisi dalam karakter Miguel O’Hara.

Pemeran lain, seperti Shameik Moore, Hailee Steinfeld, dan Jason Schwartzman juga berhasil menyampaikan jiwa karakter di sepanjang film.

Ending yang Bikin Penasaran

Kalau kamu baru mengikuti kisah multiverse Spider-Man ini, kamu mungkin bingung karena ending-nya gantung. Sekuel Spider-Man: Across the Spider-Verse ini akan diteruskan di film selanjutnya yang kabarnya akan tayang pada 2024.

Meski gantung, sebagian besar konflik yang menggerakkan cerita sudah terjawab dan ada penjelasan yang mudah dipahami. Akan tetapi, kita harus menunggu agak lama lagi untuk mengikuti jejak Miles menumpas Spot, musuh terbesarnya.

Jadi, nantikan saja kelanjutan seri Spider-Man multiverse ini, ya, Sob! Gimana, nih? Kamu tertarik buat nonton?

Penulis: Gheani Kirani B.T

Referensi:

Kincir.com

Foto:

The Hollywood Reporter

CNN Indonesia

Sony Pictures