Film Siksa Neraka (2023) akhirnya tayang pada 14 Desember 2023 di seluruh bioskop tanah air. Kisah ini diangkat dari komik legendaris berjudul sama karya M.B Rahimsyah yang sangat populer dari tahun 70-an hingga 90-an.
Sejak tersiar kabar tentang proses produksinya, film ini menarik banyak perhatian dari publik dan orang-orang yang telah membaca komiknya. Tidak hanya ceritanya yang seram dan sadis, komik Siksa Neraka fokus menampilkan gambaran alam neraka yang penuh penyiksaan. Tentu saja, pada eranya komik ini sukses menyita atensi para pembaca.
Di era sekarang pun, kita pasti tidak asing dengan kepopuleran komik ini, ya, Sob. Nah, di akhir tahun ini Dee Company bersama produser Dheeraj Kalwani mewujudkan alam penyiksaan di komik tersebut dalam visual film. Dengan Anggy Umbara yang duduk di kursi sutradara, film Siksa Neraka berhasil menyajikan visual yang nyata dan mengerikan.
Film Siksa Neraka yang berdurasi 1 jam 38 menit ini akan membuka mata kamu tentang pembalasan dosa manusia di alam akhirat. Berbeda dengan film horor lokal, film ini punya daya tarik yang menantang, Sob! Penasaran? Simak sinopsis dan review lengkapnya, yuk!
Sinopsis Film Siksa Neraka (2023)
Film Siksa Neraka mengikuti kisah keluarga religius Ustaz Syakir (Ariyo Wahab) yang tinggal di desa bersama istri dan empat anaknya. Ustaz Syakir dan istrinya, Rika (Astri Nurdin) berusaha mengajarkan ilmu agama kepada anak-anaknya dengan sangat tegas.
Akan tetapi, empat anaknya melakukan dosa secara diam-diam dan tidak diketahui oleh Ustaz Syakir. Anak pertama, Saleh (Rizky Fachrel) terlihat seperti anak yang baik. Namun, di belakang orang tuanya Saleh suka berjudi dan menipu. Anak kedua, Fajar (Keisha Alvaro) juga tidak sealim yang orang-orang pikirkan. Fajar berpacaran dan berbuat maksiat dengan berani melakukan hubungan seksual di luar nikah.
Anak ketiga, Tyas (Ratu Sofya) dikenal sebagai anak penurut yang sangat tekun belajar. Tyas memiliki kemampuan spesial, yaitu dapat melihat makhluk gaib. Di sisi lain, Tyas sering menyembunyikan masalah nilainya. Anak keempat, Azizah (Nayla Purnama) jadi anak yang paling manja dan terlibat dosa fitnah. Nah, konflik bermula dari impian Azizah untuk menjadi penyanyi yang selalu ditolak ayahnya.
Sebagai kakak sulung, Saleh berusaha mewujudkan impian Azizah dengan mengantar adik bungsunya mengikuti lomba nyanyi. Bersama Fajar dan Tyas, Saleh diam-diam membawa adik-adiknya pergi dari rumah. Namun, perjalanan menuju desa seberang ternyata sangat sulit karena mereka harus melewati sungai.
Nahasnya, Saleh dan tiga adiknya terseret arus sungai dan hilang. Saat terbangun, Saleh dan adik-adiknya sudah berada di alam neraka. Di sana, mereka mendapat penyiksaan kejam yang setimpal dengan dosa-dosa mereka. Saleh dan tiga adiknya masih berusaha mencari satu sama lain. Sama seperti Ustaz Syakir dan istrinya yang berupaya keras mencari tubuh mereka yang tenggelam di sungai.
Setelah proses pencarian tak kunjung membuahkan hasil, Ustaz Syakir dan istrinya pun pasrah dengan takdir. Akan tetapi, hati mereka diliputi perasaan cemas. Mereka bertanya-tanya apakah sudah cukup menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anaknya sebagai bekal untuk memasuki akhirat.
Film Siksa Neraka Suguhkan CGI Mahal
Film Siksa Neraka mampu menampilkan alam penyiksaan di neraka dengan visual yang mengerikan dan bisa bikin kita mual. Apalagi dana yang dihabiskan untuk CGI mencapai Rp 5 Miliar! Dalam ceritanya, Saleh dan adik-adiknya terpisah di alam neraka dan mengalami penyiksaan yang berbeda.
Jujur saja, jenis siksaan yang digambarkan dalam film Siksa Neraka bisa memberikan efek yang besar dari segi emosional, Sob. Mulai dari alat-alat untuk menyiksa, visual darah, hingga suasana gelap di neraka. Mungkin karena latarnya berada di neraka, tempat hukuman bagi manusia yang berdosa jadi kita secara tak langsung merasakan aura ketakutan, ya.
Nilai Agama di Balik Adegan-adegan Penyiksaan
Menurut sutradara Anggy Umbara, penggambaran visual neraka di film Siksa Neraka diciptakan dengan pendekatan terhadap ayat-ayat Al-Quran. Jadi, nilai-nilai agamis melekat sangat kuat di sepanjang film, Sob. Meski bergenre horor thriller, tetapi film ini menonjolkan sisi agamis dalam premisnya.
Di bagian awal film Siksa Neraka, kita langsung disuguhkan dengan adegan kematian, yaitu proses doa bagi anak ulama desa. Dari awal saja, kita sudah diingatkan dengan kematian yang pasti menjadi takdir manusia. Lalu, dosa-dosa empat anak Ustaz Syakir yang perlahan terungkap menjadi pengingat bagi kita untuk selalu merenungkan semua perbuatan.
Latar belakang keluarga karakter utama juga selaras dengan premis film Siksa Neraka yang menonjolkan sisi rohani. Ustaz Syakir pun diceritakan sebagai tokoh agama yang dihormati dan disegani di desa. Tak heran anak-anaknya hidup dalam lingkungan yang patuh dengan ajaran agama dan syariat Islam.
Film ini tidak terlalu berfokus menampilkan hukuman di alam neraka. Ceritanya punya plot yang dinamis karena beralih pada isi hati Ustaz Syakir dan istrinya. Kita akan diajak untuk menyelami perasaan orang tua yang berusaha menanamkan ajaran agama.
Skoring yang Baik dengan Chemistry Harmonis
Film Siksa Neraka tidak berfokus pada sosok hantu, melainkan penyiksaan dan elemen gore yang sangat kuat. Akan tetapi, bukan berarti skoringnya tidak dibangun dengan baik, ya. Skoring film ini cukup memuaskan untuk mengiringi tiap adegan sehingga memacu intensitas dan ketegangan.
Di sisi lain, harmonisasi hubungan persaudaraan Saleh dan ketiga adiknya punya kesan yang kuat. Akting para pemain mampu meninggalkan kesan yang membekas dan menunjukkan kekuatan chemistry mereka.
Singkatnya, film Siksa Neraka bisa menjadi tontonan menantang yang tak hanya bagus untuk uji nyali, tapi juga mengingatkan kita tentang pentingnya mengamalkan perbuatan baik.
Penulis: Gheani Kirani B.T
Referensi:
Foto:
Dee Company
Comments
Comments are closed.