Siksa Kubur (2024) hadir dengan premis yang ekstrem di tengah gempuran film-film horor lokal bernuansa gelap. Berbeda dengan sajian horor yang menonjolkan jump scare dan ledakan skoring, film garapan Joko Anwar ini menyajikan konflik religi yang tak biasa.
Joko Anwar memang dikenal lihai meracik bumbu-bumbu horor dalam film garapannya, Sob. Sebut saja Pengabdi Setan (2017) yang laris di pasaran dan menuai respons positif dari para pencinta horor lokal. Di awal tahun ini, Joko Anwar kembali ke industri film tanah air dengan karyanya yang kesepuluh, yaitu Siksa Kubur (2024).
Film bergenre horor religi ini sudah meluncurkan pemutaran perdananya pada 3 April 2024. Tanggal penayangan perdana untuk umum sudah dikonfirmasi pada 11 April 2024 yang bertepatan dengan hari raya Idulfitri, Sob. Tentu saja, hal ini mendapatkan reaksi positif dari warganet yang sudah penasaran dengan karya terbaru Joko Anwar.
Nama besar Joko Anwar di balik kursi sutradara juga melambungkan ekspektasi penonton. Ekspektasi yang tinggi ini diperkuat dengan jajaran pemerannya yang menjanjikan, terutama karena aktor kawakan Reza Rahadian ikut terlibat sebagai adik tokoh utama.
Selain keterlibatan Reza Rahadian yang menjanjikan akting berkelas, film Siksa Kubur (2024) juga punya pemeran berbakat lainnya. Ada Faradina Mufti, Christine Hakim, Ismail Basbeth, Putri Ayudya, Happy Salma, Fachry Albar, dan Slamet Rahardjo.
Dengan durasi 1 jam 57 menit, film garapan rumah produksi Come and See Pictures ini akan bergabung bersama Badarawuhi di Desa Penari (2024) dan mengisi daftar film Lebaran 2024! Kamu sudah penasaran, ‘kan? Yuk, simak sinopsis dan review lengkapnya di bawah ini.
Sinopsis Film Siksa Kubur (2024)
Film Siksa Kubur (2024) mengikuti kisah Sita (Widuri Puteri) dengan adik laki-lakinya, Adil (Muzakki Ramdhan) yang mengalami peristiwa mengerikan saat mereka masih belia. Di usia yang masih sangat muda, Sita menyaksikan orang tuanya tewas akibat bom bunuh diri.
Kehidupan masa kecil Sita dan Adil sangat stabil karena orang tua mereka mengelola toko roti. Akan tetapi, segalanya berubah kelam saat seorang pria meledakkan bom bunuh diri setelah merampas uang dari kasir.
Kematian tragis orang tuanya ternyata berdampak besar pada pandangan Sita terhadap ajaran agama. Kepercayaan Sita kepada agama perlahan runtuh, terutama saat mereka pindah ke pesantren. Di sana, Sita menghadapi kenyataan bahwa Adil mendapat perlakuan yang tak baik dan menjadi korban dari seorang pria dewasa bernama Wahyu (Slamet Rahardjo).
Sita (Faradina Mufti) yang beranjak dewasa pun terobsesi mencari orang paling kejam dan berdosa. Ia ingin membuktikan bahwa agama dan siksa kubur itu tidak ada. Saat dewasa, Sita bekerja di panti werdha dan Adil (Reza Rahadian) menjadi petugas di kamar mayat sebuah rumah sakit.
Akhirnya Sita menemukan orang paling berdosa yang ia cari dan menunggu kematian orang itu. Ketika orang itu meninggal, Sita pun meminta bantuan Adil untuk menyelinap masuk ke dalam kuburan orang berdosa itu demi membuktikan bahwa tidak ada siksa kubur seperti yang dijelaskan dalam agama.
Namun, keputusan gila Sita ternyata membawanya pada hal-hal mencekam. Sita pun bertarung dengan kepercayaannya pada agama dan siksa kubur.
Siksa Kubur (2024) Tawarkan Premis Religi yang Ekstrem
Premis yang dibawakan Siksa Kubur (2024) terbilang ekstrem dalam level tertentu karena menyinggung kepercayaan kepada agama. Konflik batin Sita yang rumit membawanya pada pertanyaan tentang agama dan hukuman bagi pendosa di alam kubur.
Pemikiran Sita berubah ekstrem saat ia ingin membuktikan kebenaran agama dengan cara melihatnya sendiri. Obsesi Sita berpotensi meninggalkan rasa ngeri, terutama sejak film mulai mengupas konflik demi konflik.
Tema yang diangkat oleh Joko Anwar dalam film terbarunya ini memang sangat gelap dan cukup sensitif. Namun, Joko Anwar ingin menampilkan pesan moral yang begitu dalam di film ini. Gambaran hukuman di alam kubur disesuaikan dengan ajaran agama Islam. Dari sisi inilah, Joko Anwar ingin menyadarkan penonton tentang konsekuensi dari dosa-dosa manusia.
Pengembangan Plot dan Karakter yang Intens
Sejak awal, film ini menampilkan sisi harmonis dari kehidupan Sita bersama Adil, ayah (Fachri Albar), dan ibu (Happy Salma). Namun, gambaran harmonis yang dipaparkan di awal cerita kemudian berubah tragis secara bertahap. Dengan sedikit sentuhan slow burn, plotnya berkembang menuju adegan-adegan yang tak terduga dan penuh kengerian.
Penonton diajak melihat perkembangan Sita dari anak biasa yang hidup bahagia dengan keluarganya menjadi orang dewasa yang meragukan agama. Namun, tempo ceritanya memang cukup lambat sehingga mungkin tidak cocok bagi sebagian penonton. Di balik tempo slow ini, ceritanya memberikan ruang bagi penonton untuk mengikuti perubahan karakter Sita dan Adil dengan intens.
Minim Jump Scare, tapi Gore dan Skoringnya Memuaskan
Sebagai film horor lokal yang lebih menonjolkan pengembangan karakter, Siksa Kubur (2024) memang minim jump scare. Meski tidak banyak ledakan skoring, tetapi pemilihan backsound dan musik latar untuk film ini sudah cukup memuaskan.
Penggunaan musik latar ini mengingatkan kita dengan karya-karya Joko Anwar, bahkan bisa dibilang inilah ciri khasnya. Permainan skoringnya pun sudah cukup intens dan mendukung tiap adegan yang ditampilkan kepada penonton.
Di sisi lain, elemen gore dalam film Siksa Kubur (2024) juga terasa sangat intens dan menampilkan sisi horor yang lebih pekat. Tak heran karena film ini menyoroti hal-hal tentang kematian, mayat, dan alam kubur yang berhubungan dengan ajaran agama.
Akting Faradina Mufti dan Reza Rahadian yang Ciamik
Cara Faradina dan Reza membawakan karakter mereka memang layak diacungi jempol, Sob. Meski wajah Reza sudah sering menghiasi film-film lokal dari berbagai genre, tetapi tetap saja akting Reza mampu memukau penonton.
Akting Faradina Mufti sebagai tokoh utama juga tidak mengecewakan, bahkan menjadi bagian terbaik dari film ini. Faradina mampu menghayati karakter Sita yang berkembang ke arah yang ekstrem. Film ini juga punya tantangan untuk menghadirkan pertumbuhan dua tokoh utamanya dari masa kecil menuju dewasa.
Transisi ini dikemas dengan baik melalui akting Widuri Puteri dan Muzakki Ramdhan yang memerankan Sita dan Adil di masa kecil. Pertumbuhan karakter Sita dan Adil dari masa kecil menuju masa dewasa dibangun dengan rapi.
Pendek kata, film ini memang punya tempo yang slow burn dengan premis ekstrem dan makna cerita yang luas. Bagi sebagian penonton, mungkin film Siksa Kubur (2024) ini akan terasa kurang pas. Akan tetapi, bagi mereka yang menyukai efek visual berbeda dengan cerita yang menuntut penafsiran mendalam, film ini akan menjadi pilihan yang tepat.
Penulis: Gheani Kirani B.T
Referensi: Kincir.com
Foto: Come and See Pictures
Comments
Comments are closed.