Pemandi Jenazah (2024) sukses menyajikan cerita horor dengan bumbu kematian yang begitu lekat dalam tiap plotnya. Tak heran jika film ini mendapat sambutan positif. Ada campur tangan Hadrah Daeng Ratu dan Lele Laila di balik sajiannya yang berkualitas.
Kolaborasi Hadrah Daeng Ratu sebagai sutradara bersama penulis naskah Lele Laila berhasil menarik atensi publik. Rekam jejak keduanya memang tak patut diragukan. Hadrah Daeng Ratu sebelumnya banyak menggarap film horor terkenal, seperti Sijjin (2023).
Kiprah Lele Laila sebagai penulis juga bersinar. Dirinya menggarap naskah untuk film-film populer, seperti Danur 3: Sunyaruri (2019). Dengan rekam jejak karier yang memukau, wajar jika penonton menaruh ekspektasi yang tinggi pada Pemandi Jenazah (2024).
Film Pemandi Jenazah (2024) akhirnya mengudara di seluruh bioskop tanah air pada 22 Februari dan menyapa penonton Malaysia di tanggal yang sama. Dengan durasi 1 jam 47 menit, film horor ini disebut-sebut bisa bikin kamu merinding, Sob!
Penasaran sama film yang dibintangi Aghniny Haque, Djenar Maesa Ayu, dan Ibrahim Risyad ini? Apakah Pemandi Jenazah (2024) mampu mendobrak ranah film horor lokal di awal tahun ini? Simak sinopsis dan review lengkapnya di bawah ini, Sob.
Sinopsis Film Pemandi Jenazah (2024)

Film Pemandi Jenazah (2024) mengikuti kisah Lela (Aghniny Haque), gadis yang sejak belia sudah akrab dengan pemandian mayat berkat pekerjaan ibunya, Bu Siti. Alhasil, Lela sering diajak mengikuti proses pemandian jenazah hingga akhirnya mewarisi profesi itu di masa depan.
Bagaikan tradisi keluarga, Lela seakan harus meneruskan pekerjaan ibunya sehingga ia merasa terkekang saat ingin memilih jalan hidupnya sendiri. Meski begitu, Bu Siti (Djenar Maesa Ayu) telah lama pandangan bahwa pemandi jenazah adalah profesi yang mulia.
Lela akhirnya mengikuti jejak ibunya. Akan tetapi, hidupnya jungkir balik saat di suatu malam, Bu Siti meninggal dengan cara yang tak wajar. Mimpi buruk Lela pun dimulai saat ia harus memandikan jenazah ibunya. Selama proses itu, Lela menemukan kejanggalan dari tragedi ini, apalagi Bu Siti meninggal setelah kematian temannya.
Selepas kejadian itu, Lela yang masih bekerja sebagai pemandi jenazah pun kembali menemukan hal misterius. Di desa tempat Lela tinggal pun mulai beredar kabar burung bahwa Bu Situ meninggal karena disantet. Desas-desus yang muncul ini membuat Lela waspada terhadap tiga teman ibunya yang masih hidup dan mungkin akan menjadi korban.
Tak mau tinggal diam, Lela bertekad mengungkap misteri di balik kematian ibunya dan kebenaran yang terpendam. Adik Lela, Arif (Ibrahim Risyad) turut mendukung usaha Lela, tapi mampukah Lela bertahan menghadapi teror yang bermunculan?
Pemandi Jenazah (2024) Tawarkan Premis yang Memikat
Premis film Pemandi Jenazah (2024) menawarkan sesuatu yang cukup berbeda karena menampilkan proses pemandian jenazah sebagai “wajah” bagi ceritanya. Meski begitu, jalan cerita film ini tidak jauh berbeda dari film bergenre serupa.
Ceritanya masih menyoroti tokoh utama yang menghadapi kejanggalan dan akhirnya terjebak dalam teror mistis. Elemen santet yang termuat dalam film ini juga umum ditemukan di film serupa. Akan tetapi, penggambaran profesi pemandi jenazah yang dekat dengan hal-hal gaib sukses menjadi daya tarik utama.
Bagi penonton Indonesia yang sebagian besar akrab dengan cerita horor, profesi ini tak lepas dari kisah-kisah mencekam. Berangkat dari elemen itu, film garapan Daeng Ratu ini bisa dibilang berhasil merangkai premis yang memikat.
Kupas Sisi Mistis dari Profesi Pemandi Jenazah

Film ini juga terasa begitu dekat dengan hal-hal gaib. Bukan tanpa sebab, inti ceritanya sendiri menyoroti konsep kematian melalui proses pemandian jenazah. Tak hanya konsepnya yang menarik, ada karakter Bu Siti yang mampu meraba kematian.
Konsep kematian yang realistis dan kemampuan khusus pemeran kuncinya dipadukan menjadi formula plot horor yang tak biasa. Seperti yang sering kita lihat, sajian horor banyak mengandalkan bumbu-bumbu visual hantu yang ditampilkan dalam timing tertentu.
Namun, film Pemandi Jenazah (2024) menonjolkan bumbu-bumbu “seram” itu dari proses pemandian mayat. Kematangan Daeng Ratu dalam menggambarkan tiap detail proses ini perlu diapresiasi.
Kita akan diajak melihat proses pemandian mayat dengan dekat, detail, penuh haru, dan mengeluarkan aroma mistis. Sisi inilah yang membuat kisahnya jadi terlihat begitu gelap.
Alur, Plot, dan Visualnya Dikemas dengan Apik
Pada umumnya genre horor akan berfokus kepada adegan sadis atau gore, rentetan jump scare, dan efek visual hantu. Namun, film Pemandi Jenazah (2024) tidak memaksakan skoring yang mengejutkan dengan jump scare menggelegar ala film biasa.
Penentuan skoring yang mendukung rentetan jump scare terasa pas untuk tiap adegan penting. Oleh sebab itu, film ini mampu memberikan efek kejut yang menggetarkan meski tidak menampilkan elemen gore.
Dua keunggulan ini juga didukung oleh visualisasi yang baik dan realistis sesuai konsep kematian yang diusung. Film ini menyoroti kematian dari sudut pandang Lela Sang Pemandi Jenazah sehingga faktor visualisasi menjadi sangat penting.
Elemen-elemen penting yang dieksekusi dengan matang membuat suguhan ceritanya nyaman buat dinikmati, Sob. Hal ini selaras dengan alurnya yang memainkan sisi emosional dari kisah tragis Lela. Biar begitu, alur dan plotnya memang agak repetitif karena menampilkan rangkaian kematian misterius.
Konflik Keluarga yang Emosional dan Penuh Chemistry
Film ini memang punya banyak kelebihan, meski ada kekurangan dari alur dan plotnya yang repetitif. Akan tetapi, konflik utamanya yang berkutat di masalah keluarga menambahkan bumbu baru ke dalam racikan horornya.
Peran Aghniny Haque sebagai Lela yang ingin memilih jalan hidupnya sendiri menjadi pemantik konflik yang menarik. Kondisi Lela mungkin relate dengan masyarakat Indonesia yang masih memegang tradisi keluarga. Di sisi lain, chemistry Aghniny dan Djenar Maesa Ayu patut diapresiasi.
Akting Djenar yang begitu menghayati karakter Siti menjadi pijakan yang kuat. Hal ini dipoles sempurna lewat adegan pemandian jenazah yang dilakukan Aghniny. Adegan ini terasa sangat menguras emosi karena memperlihatkan kekuatan hubungan ibu dan anak.
Pendek kata, film Pemandi Jenazah (2024) dikemas dengan apik sehingga hasilnya tidak mengecewakan. Jika kamu penikmat horor, film ini pilihan yang tepat.
Penulis: Gheani Kirani B.T
Referensi: IDN Times
Foto: VMS Studio
Comments
Comments are closed.