Film Panggonan Wingit yang rilis perdana pada 30 November 2023 memotret kisah horor dari hotel-hotel angker di Indonesia. Bukan cerita asing lagi, kita pasti sering mendengar mitos seputar hotel yang diduga angker atau keramat. Kali ini, Panggonan Wingit yang digarap sutradara Guntur Soeharjanto menyajikan sekelumit mitos dari hotel keramat di Semarang.
Mengusung genre horor dengan latar dari kisah nyata, film Panggonan Wingit masuk dalam daftar tontonan yang dinantikan di pengujung tahun ini. Sama seperti Sewu Dino dan Di Ambang Kematian yang latar kisahnya akrab bagi masyarakat, film ini juga menyuguhkan ciri khas serupa.
Sajian horor berdurasi 1 jam 50 menit ini diproduksi oleh Hitmaker Studios yang pada Oktober tahun ini menggarap film Indigo. Dengan rumah produksi yang menjanjikan, film Panggonan Wingit juga ditangani oleh produser Rocky Soraya dan dibintangi jajaran pemeran yang cukup terkenal.
Lantas, seperti apa kisahnya? Kalau kamu langsung penasaran, simak dulu sinopsis dan review lengkapnya di bawah ini, Sob!
Sinopsis Film Panggonan Wingit (2023)
Film Panggonan Wingit (2023) mengikuti kisah Raina (Luna Maya) yang mendapat warisan berupa hotel di Semarang dari ayahnya. Setelah ayahnya berpulang, Raina bersama adiknya, Fey (Bianca Hello) pindah ke Semarang untuk mengurus hotel tersebut.
Selama mengelola hotel warisan, Raina dan Fey menemukan keanehan, seperti adanya petuah dari kakek dan nenek mereka. Raina dan Fey dilarang menginjakkan kaki di lantai tiga dengan alasan renovasi. Akan tetapi, Raina tidak mematuhi larangan Nenek Suktini dan tanpa takut mengakses lantai tiga.
Raina melanggar larangan Nenek Suktini karena mendengar suara tangisan dari lantai tiga. Setelah diperiksa ternyata suara misterius tersebut berasal dari kamar tanpa nomor. Raina membuka pintu kamar dan kutukan pun dimulai. Di dalam kamar ada sosok putih yang berkata, “Telung dino, tengah wengi”. Dalam bahasa Jawa, ucapan sosok hantu perempuan ini berarti tiga hari dan tengah malam.
Rupanya ada cerita keramat tentang kutukan hantu di lantai tiga di hotel itu. Siapa pun yang bertemu dengan sosok hantu di kamar tanpa nomor akan mati dalam tiga hari. Kematian akan terjadi pada tengah malam dengan cara yang sadis.
Raina yang terkena kutukan pun berusaha mencari jalan keluar sebelum sosok hantu itu membunuhnya. Beruntungnya mantan kekasih Raina, Ardo (Christian Sugiono) tengah berada di hotel untuk menyelidiki kasus pembunuhan. Sebagai jurnalis, Ardo membantu Raina dengan segala cara.
Mampukah Raina terlepas dari kutukan sang hantu penghuni lantai tiga?
Film Panggonan Wingit Suguhkan Daya Tarik Mistis
Daya tarik film ini terletak pada kisah nyata hotel angker yang menjadi latar belakang kisahnya. Disebut-sebut hotel berinisial “S” yang menjadi latar film ini. Di Semarang sendiri, ada dua hotel “S” yang memang terkenal angker dan sudah berdiri sejak tahun 90-an.
Tentu saja cerita-cerita keramat seputar hotel “S” ini sudah beredar di masyarakat dan menjadi legenda. Daya tarik mistis inilah yang dibingkai dalam film Panggonan Wingit. Kita akan dibuat penasaran dengan cara sutradara mengeksekusi mitos nyata tersebut.
Dalam eksekusinya, kisah ini menampilkan cukup banyak elemen horor yang sangat khas dengan legenda hotel angker. Misalnya lantai terlarang, suara tangisan di malam hari, dan kasus pembunuhan misterius.
Elemen Gore yang Memikat dan Membekas
Sejak awal, film Panggonan Wingit menampilkan plot kasus pembunuhan dan sosok hantu yang mampu membunuh manusia. Tentu saja dengan dua elemen tersebut, sajian horor ini tak lepas dari nuansa gore yang kental.
Suasana gore begitu terasa sejak kita dikenalkan pada sosok hantu yang menjadi fokus utama cerita. Cara sang hantu membunuh korban digambarkan dengan sangat sadis dan mengerikan hingga dapat membekas dalam ingatan kita, Sob. Selain plot penyiksaan yang kejam, nuansa sadisme juga dipancarkan dari penggambaran hotel keramat, visual yang penuh darah, dan latar yang kelam.
Kalau penikmat gore dan ingin merasakan sensasi yang membekas, film ini mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat.
Premis Klasik dengan Teror Kutukan Hantu
Premis film Panggonan Wingit terbilang klasik karena menyoroti teror hantu penghuni hotel “S” yang mengutuk manusia. Dengan konflik tersebut, alur cerita film ini mudah dipahami karena berkutat pada karakter utama yang melanggar petuah dan berakhir terkena kutukan.
Namun, plot yang mempertontonkan teror hantu tampaknya tidak akan pernah usang. Terbukti pada film ini, tampilan teror dikemas dengan cukup baik sehingga nyaman dinikmati sampai akhir cerita.
Rentetan Skoring yang Cukup Dramatis
Kita tidak boleh melewatkan skoring dalam ulasan film, ya, Sob. Nah, film Panggonan Wingit memasukkan skoring dengan jeda yang sedikit. Alhasil, intensitas plot yang mencekam pun terbangun dengan baik.
Rentetan skoring yang intens ini teras pas karena sesuai dengan alur dan perkembangan plotnya. Ceritanya memperlihatkan adegan sadis, plot pembunuhan, dan teror mistis sehingga perlu penambahan skoring yang dramatis.
Meski alur dan plotnya serupa dengan horor lokal, tapi film Panggonan Wingit berhasil membingkai legenda hotel angker dengan daya tarik kisah nyata. Jadi, kalau kamu penikmat film horor, silakan mencoba film ini dan nikmati sensasi gore-nya. Selamat menonton!
Penulis: Gheani Kirani B.T
Referensi:
Foto:
Hitmaker Studios
Comments
Comments are closed.