Munkar (2024) akhirnya menyapa penonton tanah air pada 7 Februari dengan sekelumit kisah mengerikan di pesantren. Sejak dipromosikan pada Desember 2023, film garapan Anggy Umbara ini disebut-sebut berasal dari kisah nyata.
Film yang mengusung genre horor religi ini menarik perhatian publik karena beberapa alasan, seperti nama para pemainnya dan sosok Anggy Umbara di kursi sutradara. Akan tetapi, ada satu hal yang menarik dari film horor ini, yaitu mengangkat urban legend dari Jawa Timur.
Bersama rumah produksi MD Pictures dan Pichouse Films, Anggy menggarapa Munkar (2024) sebagai film horor keempatnya. Jajaran pemain film ini pun tak kalah menarik karena ada aktris Adhisty Zara, Ratu Sofya, dan Saskia Chadwick.
Sebelumnya Anggy Umbara sudah menggarap film-film horor lokal yang terkenal di kalangan pencinta horor, seperti Siksa Neraka dan Khanzab. Tentu saja hal ini membuat publik menaruh ekspektasi yang tinggi pada Munkar (2024).
Lantas, apakah Munkar (2024) mampu bersaing dengan film-film viral di tahun ini? Yuk, simak sinopsis dan review lengkapnya di bawah ini, Sob.
Sinopsis Film Munkar (2024)
Munkar (2024) mengikuti kisah Herlina (Ratu Sofya), gadis muda yang memilih masuk pesantren atas dorongan orang tuanya. Selama satu bulan menjalani hidup sebagai santriwati, Herlina hanya memiliki satu teman, yaitu Ranum (Adhisty Zara).
Kehidupan pesantren ternyata tidak mudah bagi santriwati baru seperti dirinya. Alhasil, Herlina sulit beradaptasi dengan kehidupan barunya di pondok tersebut. Nahas bagi Herlina, pesantren ini rupanya menerapkan hukuman bagi santri yang tidak dapat mengikuti kegiatan yang ditetapkan oleh pondok.
Herlina yang sulit beradaptasi pun menjadi sasaran hukuman tersebut, bahkan teman-temannya ikut mendapatkan hukuman. Pemicu inilah yang mendorong tindak perundungan di pesantren dan menyasar Herlina. Obi (Saskia Chadwick) bersama teman-temannya mulai merundung Herlina akibat ikut terseret dalam hukuman.
Akan tetapi, perundungan ini berubah tragis saat Herlina meninggal akibat kecelakaan tak terduga. Aura mencekam pun langsung menyelimuti pesantren, terutama ketika sosok hantu Herlina datang untuk membalas dendam.
Munkar (2024) Suguhkan Premis Berlatar Religius
Sesuai genrenya, film yang naskahnya ditulis oleh Evelyn Afnilia ini menonjolkan sisi religi yang cuukp kental. Dari awal film, kita akan diajak melihat realita yang dialami Herlina dan anak-anak lain di luar sana. Realita bahwa banyak orang tua yang mendorong anak-anak mereka untuk menimba ilmu agama di pesantren.
Bisa dibilang, premis film Munkar (2024) cukup klasik karena mengambil latar religi dengan sosok hantu yang memiliki dendam. Kejadian nahas di area pesantren yang memicu konflik memang bukan hal yang baru dalam industri film horor.
Namun, adanya unsur kisah nyata atau urban legend Jawa Timur yang disebut-sebut menjadi inspirasi film ini patut diperhitungkan.
Kalau kamu suka dengan film berlatar religi, film ini bakal cocok banget, Sob!
Rentetan Teror dengan Pola Umum yang Mencekam
Setelah kecelakaan fatal yang menjadi pemicu konflik, film Munkar (2024) fokus pada rentetan teror. Sosok Herlina yang menebar teror di pesantren menjadi kunci penting yang akan membuat film ini terlihat menarik.
Meski terornya sudah cukup mencekam, tetapi pola yang digunakan masih tergolong umum. Pola umum ini terlihat dari alur terornya, yaitu santri yang menghilang, bertemu hantu, dan terbunuh.
Sisi baiknya, nuansa gelap yang mendominasi pondok mampu memberikan kesan yang menggetarkan jiwa. Di balik nuansa latar yang gelap dan alur penuh ketegangan, film Munkar (2024) tampaknya sudah cukup baik dalam mengeksplor karakter Herlina sebagai penebar teror. Herlina berhasil menyajikan kesan misteri yang kuat.
Sebagai hantu, Herlina mengawali teror dengan mengatakan “Assalamualaikum” yang diikuti nama santri. Kemudian teror pembunuhan pun dimulai.
Akan tetapi, karakter Herlina perlu mendapat sentuhan yang lebih kejam, terutama dari sisi terornya.
Karakter Ranum Kurang Dieksplor di Munkar (2024)
Mengusung tema “perundungan” seharusnya membuat Munkar (2024) memiliki pesan moral yang kuat. Karakter Ranum yang diperankan Adhisty Zara dapat menyampaikan sisi-sisi kehidupan melalui perannya.
Ranum diibaratkan sebagai “penengah” antara Herlina dan anak-anak pesantren yang melakukan aksi perundungan. Sebagai satu-satunya teman Herlina, karakter Ranum memiliki daya tarik yang kuat dan membangkitkan empati penonton.
Namun, karakter Ranum ini kurang dimaksimalkan sehingga dampaknya kepada cerita yang menonjolkan perundungan jadi kurang terasa.
Minim Jump Scare, tapi Punya Pesan Moral
Membicarakan jump scare dan skoring, film Munkar (2024) justru tidak menonjolkan keduanya. Ya, film ini minim jump scare meski menampilkan sosok hantu dengan teror dan ekspresi yang mengerikan.
Di sisi lain, film Munkar (2024) ingin menyampaikan pesan moral yang cukup pelik, yaitu masalah perundung di pesantren. Dalam film ini ditampilkan para santri yang tutup mata dan melanggengkan perundungan di lembaga agama. Selain itu, ada pesan tentang orang tua yang terlalu memaksakan anak untuk masuk ke pesantren.
Pendek kata, film Munkar (2024) memang masih memiliki celah kekurangan, tetapi cukup baik untuk dinikmati di akhir pekan. Selamat menonton, Sob!
Penulis: Gheani Kirani B.T
Referensi: yoursay.suara.com
Foto: MD Pictures
Comments
Comments are closed.