Di Ambang Kematian (2023) hadir mewarnai jagat perfilman horor Indonesia di akhir September tahun ini. Dengan mengusung tema pesugihan yang kisahnya akrab diketahui masyarakat, film ini menawarkan teror pesugihan yang mencekam.
Film garapan MVP Pictures dan sutradara Azhar Kinoi Lubis ini sukses menarik atensi para pencinta film horor tanah air. Tak hanya klaim bahwa kisahnya berasal dari cerita nyata yang ditulis di thread X (Twitter) oleh akun @jeropoint, Di Ambang Kematian juga menyoroti praktik pesugihan.
Bagi masyarakat Indonesia, pesugihan bukan lagi rahasia yang jarang diketahui orang karena sudah banyak beredar cerita seputar praktik terlarang ini. Mungkin karena itulah, tema pesugihan tetap memiliki pasar tersendiri dan mampu mengundang perhatian masyarakat. Sama seperti film Sewu Dino yang juga diangkat dari kisah nyata dan bertema horor dari kisah lokal.
Jadi, tak heran kalau perilisan film Di Ambang Kematian yang diangkat dari kisah nyata berhasil memantik atensi publik. Film bergenre horor yang tayang perdana pada 27 September 2023 ini dapat kamu saksikan di seluruh bioskop tanah air.
Nah, sebelum menonton filmnya, simak dulu sinopsis dan ulasan tentang film ini biar kamu makin penasaran!
Sinopsis Film Di Ambang Kematian
Film ini dibintangi sejumlah aktor dan aktris tanah air, seperti Teuku Rifnu Wikana, Taskya Namya, Kinaryosih, dan Wafda Saifan. Kisahnya mengikuti sebuah keluarga harmonis yang tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 2002.
Meski kehidupan mereka berjalan harmonis, tetapi sebagai kepala keluarga dan seorang ayah, Suyatmo ingin mengubah status sosial keluarganya. Akhirnya Suyatmo mengambil jalan pesugihan dan mengikat perjanjian dengan iblis.
Akan tetapi, saat melakukan pesugihan kandang bubrah ini, Suyatmo ternyata membuat perjanjian lain yang mengubah tumbal dari ritualnya. Tumbal yang diminta sang iblis berubah dan malah meminta nyawa anggota keluarga Suyatmo.
Sang iblis akan meminta tumbal setiap sepuluh tahun sekali. Teror pesugihan pun mulai merenggut nyawa keluarga Suytamo. Suyatmo tak punya pilihan selain terus melakukan ritual.
Teror pun menjadi nyata ketika sang istri yang sering sakit akhirnya meninggal dengan tidak wajar. Sepuluh tahun kemudian, giliran Yoga (kakak Nadia) yang tewas karena menjadi tumbal pesugihan. Kini Nadia yang sudah mengetahui pesugihan itu harus bertahan bersama Suyatmo demi keselamatan mereka.
Mampukah Nadia dan ayahnya terlepas dari teror pesugihan kandang bubrah? Kamu bisa temukan jawabannya dengan menonton langsung di bioskop, ya. Namun, sebelum itu ada beberapa kelebihan dan poin menarik seputar film ini, Sob.
Premis Klasik dengan Tema yang Menarik
Premis film Di Ambang Kematian (2023) sebenarnya cukup klasik, yaitu kisah sebuah keluarga yang terancam menjadi tumbal pesugihan karena pilihan sang ayah untuk bersekutu dengan iblis. Kendati demikian, tema pesugihan termasuk tak lekang oleh waktu sehingga tetap mampu dinikmati oleh semua kalangan.
Jadi, meski mengusung premis yang cukup banyak diceritakan dalam film-film horor lokal, Di Ambang Kematian tetap memiliki sisi menarik. Tak hanya soal temanya yang punya daya tarik, film ini juga menceritakan pesugihan kandang bubrah dengan detail.
Detail dalam Penceritaan Pesugihan Kandang Bubrah
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Di Ambang Kematian secara khusus menyoroti ritual pesugihan kandang bubrah. Praktik pesugihan ini digambarkan dengan cukup detail di sepanjang filmnya.
Pesugihan ini mengharuskan Suyatmo menyediakan sesajen di kamar rahasia dengan kambing hitam sebagai tumbal. Suyatmo pun harus terus merenovasi rumah dan melarang dua anaknya untuk membersihkan rumah.
Konon pesugihan kandang bubrah ini sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu dan berasal dari Tanah Jawa. Makna dari kandang bubrah sendiri berarti rumah hewan yang rusak. Nah, itu sebabnya Suyatmo harus menggunakan kambing hitam dalam ritualnya.
Nuansa Horor di Di Ambang Kematian Punya Sentuhan Gore
Film Di Ambang Kematian juga menawarkan nuansa horor yang dibangun secara intens dari awal cerita. Suasana horor terlihat dari penggambaran rumah Suyatmo yang cenderung kelam. Tak hanya itu, skoring film ini juga membawa penonton dalam beberapa jump scare.
Adegan ritual pesugihan, nuansa rumah, dan penampakan yang hadir di sepanjang film turut menghadirkan sentuhan gore. Jadi, bisa dibilang dari segi visual dan skoring, sentuhannya cukup memuaskan, ya, Sob.
Akting para pemain juga mendukung pengembangan plot dan nuansa di film horor ini, terutama kedekatan hubungan Nadia dengan ayahnya. Singkatnya film ini menawarkan kisah keluarga yang terikat pesugihan dengan berbagai pesan moral di dalamnya.
Kalau kamu penyuka cerita horor berlatar belakang kisah lokal dengan sentuhan gore yang cukup nyata, film Di Ambang Kematian bisa jadi pilihan yang tepat.
Penulis: Gheani Kirani B.T
Referensi:
Foto:
MVP Pictures
Comments
Comments are closed.