Death’s Game tengah mencuri perhatian publik dan pencinta K-Drama berkat konsep ceritanya yang menarik. Drama yang tayang sejak 15 Desember 2023 di TVING ini dibintangi sejumlah aktor dan aktris kelas A di Korea Selatan. Dengan aktor Seo In-guk sebagai pemeran utama, drama Korea ini menjanjikan tontonan akhir tahun yang fantastis.
Selain Seo In Guk sebagai karakter utama, drama Death’s Game juga dibintangi oleh Park So-dam, Go Yoon-jung, Lee Jae-wook, Lee Do-hyun, Sung Hoon, dan aktor-aktor papan atas lainnya. Idol ternama dari grup Super Junior, Choi Si-won juga ambil bagian dalam drama ini, lho, Sob.
Dengan jajaran pemeran yang luar biasa, Death’s Game menyajikan konsep kematian dan reinkarnasi dalam balutan genre thriller fantasy. Meski mengangkat genre yang memikat, tetapi drama ini hanya memiliki delapan episode yang terbagi menjadi dua penayangan. Empat episode sudah mengudara pada 15 Desember dan menuai sorotan karena alurnya yang intens.
Nah, buat mengikuti jalan ceritanya sampai ending, penonton harus menunggu perilisan kedua yang dijadwalkan pada 5 Januari 2024. Walau harus menunggu agak lama, tetapi drama Korea yang diadaptasi dari cerita di Webtoon ini sangat layak dinantikan, lho. Penasaran sama sinopsis dan review lengkapnya? Yuk, langsung saja disimak, Sob.
Sinopsis Drama Korea Death’s Game

Drama Death’s Game mengikuti kisah laki-laki biasa bernama Choi Yee-jae yang sudah tujuh tahun berjuang mendapatkan pekerjaan tetap. Awalnya kehidupan Yee-jae berjalan baik-baik saja. Sebagai mahasiswa, ia mempunyai masa depan karena lolos sampai tahap wawancara di Taekang Group yang terkenal.
Akan tetapi, hidup Yee-jae seketika hancur saat ia menyaksikan seseorang bunuh diri di depan matanya. Nahasnya, hari itu Yee-jae harus mengikuti sesi wawancara akhir. Alhasil, Yee-jae terguncang dan wawancaranya tidak berjalan lancar.
Sejak saat itu, Yee-jae kesulitan bertahan hidup karena tak kunjung mendapat pekerjaan yang layak. Yee-jae terpaksa bekerja paruh waktu sebagai pelayan kafe dan supir taksi, bahkan ia juga terlilit utang karena biaya kuliah.
Penderitaan Yee-jae bertambah ketika investasi yang dilakukannya dari gaji pekerjaan paruh waktu ternyata gagal. Padahal Yee-jae mencoba investasi ini karena tawaran temannya demi hidup yang lebih mapan. Di tengah hidupnya yang terasa seperti neraka, Yee-jae semakin merasa malu dengan kekasihnya, Lee Ji-su yang memiliki karier cemerlang.
Di suatu malam, saat Yee-jae tengah berada di titik terendah, ia menemui kekasihnya dan melihat Ji-su bersama pria lain. Kesalahpahaman ini membuat Yee-jae mengakhiri ikatan asmaranya dan memilih bunuh diri.
Namun, kematian tragis Yee-jae bukan akhir dari masalah dan deritanya. Di alam baka, Yee-jae bertemu Death (Park So-dam) yang menghakimi orang mati. Yee-jae ditakdirkan jatuh ke neraka karena memilih mendahului kematian. Sebagai hukuman, ia harus bereinkarnasi di 12 tubuh manusia yang berbeda.
Jika Yee-jae sanggup bertahan hidup di salah satu masa reinkarnasinya maka ia dapat bebas dari hukuman neraka. Akan tetapi, perjuangan Yee-jae tidak mudah karena ia dihukum merasakan kematian berkali-kali.
Premis Death’s Game Menarik dan Ekstrem

Drama Korea Death’s Game menawarkan premis yang menarik dengan sentuhan cerita ekstrem, yaitu bunuh diri dan reinkarnasi. Bagi sebagian orang, kisah bunuh diri ini bisa saja menimbulkan rasa tidak nyaman. Apalagi di awal cerita, Yee-jae menjadi saksi mata orang yang bunuh diri dan membuat mentalnya terguncang.
Akan tetapi, konsep yang ekstrem ini dieksekusi dengan baik sehingga ada pesan-pesan moral yang disampaikan secara bertahap. Dengan latar fantasy yang berada di alam maut dan sosok entitas misterius bernama Death, drama Death’s Game justru menyuguhkan keunikan meski premisnya terbilang ekstrem.
Cerita yang Relate dengan Kehidupan Modern
Selain punya premis yang ekstrem, drama Death’s Game rupanya tidak luput dari nilai-nilai sosial, lho. Sejak awal, drama ini bercerita tentang kesulitan yang dihadapi Yee-jae dalam membangun karier dan kehidupan pernikahan yang bahagia.
Perjuangan Yee-jae bertambah berat saat dunia dihantam pandemi COVID-19. Banyak bisnis yang tumbang dan lapangan pekerjaan menyempit karena keterbatasan ruang gerak. Hal ini memperkeruh situasi Yee-jae yang membuatnya hampir putus asa.
Kisah Yee-jae juga dialami oleh orang-orang dewasa di era modern, Sob. Terlebih lagi, drama ini memotret keadaan dunia di masa pandemi dan kehidupan orang dewasa yang belum mendapat pekerjaan tetap. Jadi, meski menampilkan konsep fantasi, tapi drama Death’s Game tetap menyimpan sisi realistis.
Pesan Moral Tentang Hidup dan Mati

Selaras dengan latar sosialnya yang membingkai kehidupan nyata, drama ini berhasil memberikan beberapa pesan. Secara keseluruhan, drama Death’s Game ingin menyampaikan pesan tentang betapa berharganya hidup manusia. Melalui keputusan Yee-jae yang keliru, terselip pesan tentang kematian yang ternyata lebih mengerikan daripada kehidupan di dunia.
Ketika Yee-jae dihukum jatuh ke neraka, ia menyadari bahwa kematian akibat bunuh diri ternyata jauh lebih menakutkan. Neraka tidak sebanding dengan penderitaan yang ia alami saat masih hidup. Itulah pesan utama yang ingin disampaikan drama Death’s Game, Sob.
Death’s Game Sajikan CGI dan Akting Berkualitas
Selain premis menarik dan pesan moral yang relate, drama ini disempurnakan dengan CGI yang keren, Sob. Pada empat episode awal, kita akan melihat kualitas CGI di beberapa scene yang berkaitan dengan kematian.
Kualitas visualnya yang mumpuni didukung oleh akting para pemain yang ciamik, Sob. Perlu diapresiasi kalau Seo In-guk mampu menyampaikan perasaan putus asa karakter Choi Yee-jae dengan baik. Begitu pula saat ia merasuki tubuh karakter-karakter lain dan menjalani kehidupan yang berbeda.
Pendek kata, drama ini sangat worth it untuk ditonton karena premis yang unik dan latar sosial yang sarat dengan pesan moral. Selamat menonton, Sob!
Penulis: Gheani Kirani B.T
Referensi:
Foto:
TVING
Comments
Comments are closed.