“Ayo kamu pasti bisa, semua akan baik-baik saja”, ucapan yang sering kita dengar ketika kita sedang curhat kepada orang-orang terdekat. Apa kamu merasa lebih baik atau justru menjadi terbebani atas ekspektasi orang-orang yang selalu melihat kamu sebagai seorang yang kuat? Ternyata sesuatu yang positif seperti itu bisa menghasilkan sesuatu yang toxic loh.
Apa itu Toxic Positivity?
Toxic Positivity mengacu pada konsep tetap positif dan tetap positif saja, adalah cara yang benar untuk menjalani hidup. Artinya hanya fokus pada hal-hal positif dan menolak apapun yang dapat memicu emosi negatif. Hal-hal positif menjadi toxic ketika kamu menghalangi atau memanipulasi emosi sebenarnya. Adanya perkataan yang dapat mengesampingkan perasaan sebenarnya yang membuat orang lain bukan melihat apa inti masalah kita namun mereka malah mengeluarkan kata-kata motivasi tanpa memiliki empati juga merupakan salah satu contoh toxic positivity.
Toxic Positivity Bisa Dimana saja…
Munculnya Toxic Positivity tidak hanya datang dari kerabat dekat ataupun keluarga saja. Terkadang Toxic Positivity juga bisa datang di tempat kerja seperti tuntutan bos atau tuntutan pekerjaan yang sangat menumpuk sehingga tidak ada jalan keluar lain selain menyemangati diri sendiri. Sebenarnya hal seperti itu bagus tapi menjadi salah satu alasan juga kita tidak mengizinkan emosi lain masuk ke dalam diri kita.
Jangan sampai kamu yang menularkan Toxic Positivity
Tidak selalu berperan sebagai korban, ternyata tanpa disadari kamu sendiri bisa menjadi salah satu pelaku penyebar toxic positivity lho! Toxic Positivity bukan berasal dari tempat yang salah melainkan dari ketidakmampuan kita ketika berada di posisi tempat bercerita. Berikut adalah beberapa contoh kalimat toxic yang mungkin bisa dihilangkan dan diganti dengan kata-kata yang lain:
“Semua bakal baik-baik aja ko” menjadi “Ada yang bisa aku bantu?”
“Coba lihat sisi positif nya deh” menjadi “Memang susah liat sisi positif di situasi seperti ini tapi kita coba cari jalan keluar nya bareng-bareng ya”
“Bisa kok ayo kamu kan kuat!” menjadi “Tenang, i’m here for you”
Segala sesuatu yang berlebihan memanglah tidak baik. Sama hal nya dengan pengaruh positif di hidup kamu. Tidak selamanya orang ingin diberikan semangat ketika sedang curhat. Kadang cukup didengarkan saja, orang lain bisa menjadi lebih tenang. Inti nya jangan cepat mengambil kesimpulan dari semua cerita seseorang.