Ketika kita memiliki banyak tugas atau sedang dikejar deadline pekerjaan, sering kali kita merasa ingin cepat-cepat menyelesaikannya. Alhasil, kita jadi tergesa-gesa mengerjakan tugas-tugas kita. Nah, tahukah kamu kalau kondisi tersebut merupakan gangguan psikologis yang dikenal dengan nama hurry sickness.
Melansir dari alodokter, hurry sickness adalah kondisi psikologis yang akan membuat seseorang terburu-buru menyelesaikan suatu hal dan berujung pada rasa tidak sabar. Perilaku suka buru-buru bisa dibilang merupakan perilaku yang banyak kita temukan dalam kegiatan sehari-hari, Sob. Apalagi perkembangan teknologi semakin memudahkan kita mengerjakan banyak hal sehingga kita merasa perlu selalu produktif.
Penyebab munculnya perilaku suka buru-buru ini berasal dari budaya di sekitar kita, kecanggihan media sosial, dan teknologi yang berkembang pesat. Di media sosial misalnya, kita leluasa melihat kegiatan teman-teman kita dan bisa terpacu melakukan hal yang lebih dari mereka.
Kemudian budaya kerja seperti hustle culture mendorong perilaku kerja berintensitas tinggi yang cenderung tidak sehat bagi mental juga menjadi pemicu hurry sickness, Sob. Selain itu, kemudahan akses ke berbagai ilmu lewat internet juga membuat kita suka terburu-buru karena mudah mendapatkan informasi.
Tidak ada yang salah jika kita ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar tetap produktif, tetapi jika kita malah terjebak dalam perilaku selalu terburu-buru maka dampaknya bisa negatif, lho. Kesehatan mental kita bisa terganggu karena tertekan menyelesaikan segala sesuatu dengan terburu-buru.
Oleh karena itu, kita perlu mengenal tanda-tanda jika seseorang mengalami kondisi hurry sickness. Simak baik-baik ulasannya di bawah ini, ya!
Apa Saja Tanda-tanda Hurry Sickness?
Ada beberapa tanda yang dapat mengindikasikan seseorang sedang mengalami hurry sickness, seperti di bawah ini.
- Sulit berkonsentrasi saat melakukan suatu kegiatan karena pikiran terdistraksi oleh hal lain yang belum dikerjakan.
- Tidak sabar saat melakukan suatu kegiatan karena selalu ingin cepat selesai.
- Kerap membuat kesalahan karena terlalu tergesa-gesa saat mengerjakan sesuatu.
- Mudah marah jika ada hal-hal kecil yang mengganggu aktivitas atau pekerjaan.
- Tergesa-gesa di semua aktivitas dan tidak suka jika keadaan berjalan lambat.
- Gemar melakukan banyak hal sekaligus atau multitasking.
Nah, itu dia enam ciri saat kamu terjebak dalam perilaku suka terburu-buru, Sob. Jika tanda-tanda di atas sering kamu alami dan membuat kamu stres maka kamu harus mulai mengontrol diri. Namun, perlu dibedakan sebab tidak semua sikap gesit dalam berkegiatan merupakan tanda kalau kamu terlalu sering terburu-buru, ya.
Kondisi sering tergesa-gesa ini berpotensi membuat seseorang lebih mudah stres ketika segala sesuatu berjalan lambat. Oleh karena itu, kamu juga perlu tahu cara-cara mengatasinya, nih.
Bagaimana Cara Mengatasi Hurry Sickness?
Beberapa tips efektif di bawah bisa kamu lakukan dalam beraktivitas agar terhindar dari hurry sickness. Bagi kamu yang sudah mengalami kondisi ini maka sangat penting untuk mencoba menerapkannya, Sob.
1. Tulis daftar prioritas setiap hari
Masalah utama dari hurry sickness adalah keinginan menyelesaikan semua hal dalam satu waktu. Padahal hal itu belum tentu mungkin dilakukan sebab setiap kegiatan dan tugas memiliki skala prioritas tersendiri.
Oleh karena itu, mulai biasakan diri untuk menulis daftar prioritas. Misalnya agenda yang mendesak lebih dulu dilakukan daripada tugas yang tenggatnya masih cukup lama.
2. Cari tahu batasan diri dalam beraktivitas
Orang yang terjebak dalam hurry sickness merasa sanggup melakukan banyak hal atau multitasking yang tidak sehat. Hal ini karena mereka berfokus pada tujuan besar, yaitu menyelesaikan semua pekerjaan. Padahal setiap individu memiliki batasan masing-masing yang tak bisa disamakan dengan sesamanya.
Nah, kamu perlu mencari tahu sampai di titik mana batasan diri kamu dalam bekerja atau beraktivitas, Sob.
3. Temukan dukungan dari keluarga dan kerabat
Peran keluarga dan orang terdekat sangat baik untuk membantu kamu yang tertekan karena hurry sickness. Oleh karena itu, kamu bisa menjelaskan kondisimu pada keluarga dan sahabat agar diingatkan ketika kamu mulai terobsesi mengerjakan semua hal sekaligus.
Nah, tiga tips di atas efektif untuk membantu kamu keluar dari kondisi hurry sickness, Sob. Asalkan kamu memiliki pemahaman yang tepat bahwa tindakan terburu-buru dan obsesi pada multitasking tidak baik bagi kesehatan mental kamu.
Penulis: Gheani Kirani B.T
Referensi:
Alodokter. 2022. Memahami Hurry Sickness, Perasaan Selalu Tergesa-gesa. https://www.alodokter.com/memahami-hurry-sickness-perasaan-selalu-tergesa-gesa
Foto:
Unsplash.com.
Pexels.com.
Comments