Ketika terjun ke dunia kerja, semua orang pasti ingin mendapatkan hasil terbaik dari pekerjaannya sehingga mengalami kenaikan karier. Nah, itu sebabnya pantang banget buat bersantai atau bermalas-malasan kalau nggak mau tergantikan oleh orang lain. Namun, kamu tahu nggak kalau kerja cerdas ternyata bisa lebih efektif dari kerja keras, lho. Istilah kerja keras dan kerja cerdas ini sudah tidak asing lagi, bahkan banyak diperdebatkan.
Selama ini kita hanya tahu harus mengupayakan kerja keras semaksimal mungkin biar mencapai target pekerjaan. Alhasil, kita bekerja tanpa kenal lelah dan menghabiskan banyak waktu. Terkadang keseimbangan hidup atau work life balance kita akan terganggu jika tidak bisa mengatur waktu.
Kerja keras memang identik dengan mencurahkan semua energi dan waktu kita untuk pekerjaan. Metode kerja ini sudah umum diterapkan, bahkan tanpa sadar kita akan melakukan prinsip ini biar sukses dalam karier. Akan tetapi, kapasitas tiap-tiap orang dalam bekerja tentu berbeda sehingga terkadang hasil pekerjaan kurang maksimal karena kita kelelahan.
Oleh sebab itu, penting juga buat mengetahui strategi kerja yang lain biar kamu bisa lebih siap saat mendapat beban kerja yang lebih besar. Metode kerja yang populer dan sering banget dibandingkan sama kerja keras adalah kerja cerdas.
Pasti kamu pernah dengar, ‘kan? Lantas apa definisi sebenarnya dari kerja keras dan kerja cerdas?
Kerja Keras dan Kerja Cerdas itu Apa?

Sumber: MovieMeter
Kerja keras adalah metode kerja yang membuat kita mengeluarkan tenaga, pikiran, dan waktu dalam jumlah yang besar demi memperoleh hasil terbaik. Prinsip kerja ini lebih memungkinkan kita berhasil memenuhi target. Akan tetapi, kita harus mengorbankan waktu dan menguras pikiran.
Sementara itu, kerja cerdas adalah metode kerja yang membuat kita menemukan cara paling efektif dan efisien untuk menyelesaikan pekerjaan. Kerja cerdas memampukan kita mencapai tujuan dan misi dari pekerjaan tanpa menghabiskan banyak energi.
Hmm, terus apa bedanya kerja keras dan kerja cerdas, ya?
Apa Bedanya Kerja Keras dan Kerja Cerdas?

Sumber: NME
Ada perbedaan yang cukup menonjol dari dua metode kerja ini. Perbedaan kerja keras dan kerja cerdas terletak pada lamanya waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan. Kerja keras biasanya membutuhkan waktu yang lama karena harus mengerjakan semua daftar pekerjaan dengan cara konvensional. Sedangkan kerja cerdas berfokus pada usaha untuk menemukan cara terbaik dan tercepat saat bekerja.
Nah, biasanya saat kita menggunakan prinsip kerja cerdas, kita akan memanfaatkan teknologi untuk meringankan beban pekerjaan. Cara yang paling mencolok dari kerja cerdas adalah penyusunan rencana sebelum mulai bekerja. Perencanaan yang matang memampukan kita melakukan pekerjaan dengan lebih cepat dan fleksibel.
Berbeda dengan kerja cerdas, saat melakukan metode kerja keras terkadang kita lupa untuk menyusun rencana atau to do list. Dalam prosesnya, tidak menutup kemungkinan kita akan kewalahan dan akhirnya stres. Sedangkan kalau kita sudah membuat rencana, kita bisa memperkirakan kapan pekerjaan ini selesai dan harus memakai cara apa agar lebih efektif.
Itulah perbedaan kerja keras dan kerja cerdas, Sob. Mungkin kamu sekarang bertanya-tanya metode mana yang sebaiknya kamu terapkan. Sebenarnya kalau kamu bisa mengatur ritme kerja dan memanajemen waktu, kedua metode ini sama-sama bermanfaat. Asalkan kamu tidak menjadi workaholic dan mengabaikan kesehatan, ya, Sob.
Kalau selama ini kamu sering kelelahan secara fisik dan emosional saat bekerja, itu berarti kamu perlu mencoba metode kerja cerdas. Nah, ada beberapa cara kerja cerdas yang bisa kamu lakukan, nih.
Bagaimana Cara Menerapkan Kerja Cerdas?

Sumber: IDN Times
1. Manfaatkan teknologi dan tools untuk bekerja
Saat ini sudah tersedia banyak aplikasi dan tools, baik yang gratis ataupun berbayar untuk membantu kamu lebih produktif. Penggunaan tools akan memudahkan kamu mengolah pekerjaan, membuat jadwal, hingga mencari ide. Misalnya kamu seorang designer graphic, kamu bisa mencari referensi desain dari aplikasi-aplikasi yang menyediakan template desain.
2. Buat to do list dan rencana sebelum bekerja
Menulis to do list sering dianggap remeh, padahal tindakan kecil ini membantu kamu memetakan apa saja yang harus kamu lakukan hari ini, lho. Jika kamu sudah punya to do list maka kamu lebih mungkin terhindar dari hal-hal yang dapat mendistraksi pikiran.
Selain itu, kamu juga perlu merencanakan cara-cara untuk menyelesaikan pekerjaan dan apa yang harus kamu lakukan jika ada kendala. Jika sudah begini, secara tak sadar kamu sudah punya arahan dalam bekerja dan paham cara mengatasi hambatannya. Jadi, kamu tidak kebingungan dan malah melakukan hal-hal yang tidak penting.
3. Atur waktu dan luangkan untuk istirahat
Kerja cerdas sangat mengedepankan pengaturan waktu alias manajemen waktu. Kalau kamu ingin mencapai target dengan hasil yang maksimal tanpa merasa stres maka kamu perlu menemukan ritme kerja yang seimbang.
Bagaimana caranya? Tentu saja dengan membuat jadwal dan luangkan waktu buat istirahat. Coba tetapkan dulu berapa lama kamu harus mengerjakan pekerjaan pertama. Lalu, kapan kamu harus rehat sejenak dan mengisi energi lagi.
Nah, itulah tiga cara sederhana untuk menerapkan metode kerja cerdas. Meski terlihat mudah, tetapi tanpa rasa disiplin dan konsistensi maka kamu akan sulit menggunakan prinsip kerja cerdas ini, Sob.
Penulis: Gheani Kirani B.T
Referensi:
Better Up. 2022. Stop wasting your time! Learn to balance hard work vs. smart work. https://www.betterup.com/blog/hard-work-vs-smart-work
Gints. 2021. Perbedaan Kerja Keras vs Kerja Cerdas: Mana yang Lebih Efektif?. https://glints.com/id/lowongan/kerja-keras-atau-kerja-cerdas/
Foto:
MovieMeter
Netflix
NME
IDN Times
Comments
Comments are closed.