/Festival Aku dan Kain: Fakta Menarik dan Misi Oscar Lawalata

Festival Aku dan Kain: Fakta Menarik dan Misi Oscar Lawalata

Berangkat dari keinginan menyatukan keragaman budaya Indonesia yang tertuang dalam kain tradisional, Oscar Lawalata menghadirkan festival bertajuk “Aku dan Kain”. Festival ini merupakan hasil kolaborasi Oscar Lawalata dengan Museum Nasional. Berlokasi di Museum Nasional, festival yang dibuka mulai tanggal 10 Agustus 2022 ini menyajikan koleksi kain-kain tradisional dan berupaya mengungkap filosofi keindahannya kepada publik.

Meski hanya berlangsung sampai 10 September 2022, tetapi Festival “Aku dan Kain” memiliki banyak pesan dan sisi menarik yang ditampilkan dalam pameran. Hanya perlu membayar tiket seharga Rp20.000, pengunjung dapat menikmati filosofi kain tradisional  dan meresapi misi mulia yang dijunjung Oscar Lawalata.

Sangat menarik, ya, Sob. Mari kita simak lebih dalam seputar fakta menarik pameran dan misi di balik festival ini!

Misi Oscar Lawalata Mencari Wastra Nusantara

Oscar Lawalata mengadakan festival Aku dan Kain.
Oscar Lawalata
Sumber: JPNN.com

Kiprah Oscar Lawalata di dunia fashion telah dimulai sejak tahun 1998. Deretan label pun berhasil Oscar ciptakan dengan memadukan sisi budaya dan sejarah dari kain tradisional Indonesia. Perancang busana kelahiran tahun 1977 ini memandang Festival “Aku dan Kain” sebagai sebuah gerakan untuk mengenalkan keragaman budaya tradisional, menampilkan keindahan kain dari tiap daerah, dan mengungkap nilai-nilai pluralisme.

Tidak hanya itu, lebih dalam lagi Oscar Lawalata memaknai festival ini sebagai hasil dari perjalanan panjangnya mencari wastra Nusantara. Wastra sendiri adalah kain tradisional yang menyimpan makna dan simbol tersendiri serta mengacu pada dimensi, warna, ukuran, dan bahan. Kecintaan Oscar pada wastra Indonesia telah menumbuhkan hasrat untuk mencari makna dan simbol dari tiap kain tradisional Indonesia.

Festival Aku dan Kian yang memajang keindahan kain tradisional Indonesia.
Sumber: Instagram @akudankain

Di mata Oscar, festival ini juga sebuah gerakan nasionalisme karena mengajak publik untuk meneruskan budaya kain tenun. Di balik misi festival yang mulia, melalui pameran ini Oscar ingin masyarakat menyadari bahwa kain adalah bagian dari identitas rakyat Indonesia.

Penggunaan kain memang tak pernah lepas dari kehidupan rakyat Indonesia dan lewat gerakan ini, Oscar ingin menanamkan rasa bangga memakai kain tradisional. Di tengah gempuran budaya luar negeri yang kian gencar, festival seperti ini sangat dibutuhkan untuk mengajak masyarakat mencintai budaya Indonesia.

Fashion Show 100 Kain Tenun yang Meriah

Pameran kain-kain nusantara oleh Oscar Lawalata.
Fashion show 100 kain bersama Oscar Lawalata
Sumber: museumnasional.or.id

Acara pembukaan Festival “Aku dan Kain” pada 10 Agustus 2022 berlangsung sangat meriah dengan diisi berbagai penampilan tradisional. Sebagai penutup, Oscar Lawalata mengadakan fashion show dengan menampilkan 100 kain tenun Nusantara.

Kain tenun Nusantara yang dipamerkan di atas catwalk ini merupakan hasil karya butiknya, Oscar Lawalata Culture. Melalui acara penutup yang berkelas ini, Oscar ingin menunjukkan keindahan kain yang umumnya hanya dikenal sebagai pakaian tradisional.

Wah, benar-benar penutup yang sempurna, ya!

Pameran Instalasi Bernuansa Unik dan Megah

Festival Aku dan Kain yang digelar di Museum Nasional Jakarta.
Sumber: Instagram @akudankain

Festival besutan Oscar Lawalata ini melakukan inovasi kreatif dengan menghadirkan pameran instalasi bertajuk “Aku dan Kain: Wonders of Weaving” yang memajang 100 kain tenun Nusantara. Pameran instalasi ini melibatkan peran banyak seniman untuk menciptakan nuansa baru yang bernilai seni tinggi, lho.

Demi memberikan pengalaman fantastis kepada para pengunjung, Oscar Lawalata menggandeng BYO Living, Seniman Ruang, dan Erreluce untuk menciptakan ruang pameran yang mampu meninggalkan kesan luar biasa. Dari segi arsitektur, Seniman Ruang mengolah ruang pameran dengan mengambil inspirasi dari teknik menenun. Oleh karena itu, ruangnya diatur agar saling menyambung sehingga para pengunjung dapat berpindah ke ruangan lain dengan mudah.

Pameran instalasi “Wonders of Weaving”
Sumber: Instagram @akudankain

Perjalanan di “Wonders of Weaving” ini dimulai dengan karya instalasi berbentuk peta Indonesia yang berada di ruangan berbentuk setengah lingkaran. Setelah memasuki ruangan ini, pengunjung akan diajak menjelajahi ruang-ruang lain yang minim pencahayaan.

Ada satu fakta unik mengenai pameran ini, lho. Ternyata setiap ruang dalam pameran memajang kain-kain tradisional yang dimiliki tiap-tiap daerah di Indonesia. Pameran ini juga menampilkan rancangan busana kontemporer karya Oscar Lawalata.

Sumber: Instagram @akudankain

Nah, yang membedakan pameran instalasi ini dari pameran biasa adalah nuansa gelap yang dihadirkan. Erreluce mengatur pencahayaan untuk menyorot kain-kain yang dipajang dalam panel-panel lengkung gagasan BYO Living. Pendar cahaya kuning dan perpaduan sorot lampu putih membuat para pengunjung dapat fokus meresapi keindahan kain yang dipamerkan. Dengan latar ruang yang hampir seluruhnya gelap, atensi para pengunjung otomatis akan terarahkan untuk menikmati pesona kain secara menyeluruh.

Pameran instalasi “Wonders of Weaving” memberi kesempatan melakukan perjalanan budaya dengan cara yang unik dan menenangkan. Hal ini bertujuan agar keindahan kain Indonesia dapat dinikmati oleh publik dengan khidmat.

Hadirkan Berbagai Kegiatan Budaya

Festival ini tidak hanya memamerkan kain-kain tenun saja. Ada banyak kegiatan seni dan acara budaya yang dihadirkan. Kegiatan bertajuk kesenian dan kebudayaan ini ditujukan untuk memberikan pengalaman mengenal budaya Indonesia bagi para pengunjung.

Oscar Lawalata juga menggandeng komunitas Jelajah Bhineka untuk berkolaborasi menyediakan berbagai kegiatan berbentuk workshop dan talk show. Kegiatannya pun unik dan sarat akan ilmu, seperti menenun bersama dan melukis di kanvas.

Tampilkan Potret 100 Tokoh Berbusana Kain

Renatta Moeloek
Sumber: Instagram @akudankain

Sesuai dengan temanya yang bertajuk “Aku dan Kain: The Age of Diversity”, festival ini melakukan gebrakan yang unik. Menggandeng 100 tokoh berpengaruh dan artis ternama, Oscar Lawalata menampilkan potret para publik figur yang mengenakan kain.

Gerakan campaign yang diluncurkan di media sosial ini bertujuan mengenalkan kain tenun Nusantara ke dunia. Melalui proyek instalasi foto yang didukung 100 influencer ini, Oscar ingin kain tenun terjun ke kancah internasional. Lewat akun Instagram @akudankain, proyek kolaborasi ini menampilkan foto-foto para publik figur yang memamerkan kain tenun bagai model.

Selain itu, demi memaksimalkan hasil kolaborasi ini, Oscar bersama timnya bekerja sama dengan fotografer Vony Wong. Hasil pemotretan ini berhasil membongkar sisi lain dari kain yang terkadang sering kita anggap kuno.

Siapa Saja Selebritas yang Terlibat?

Mulai dari aktor muda Angga Yunanda hingga aktor kawakan Reza Rahadian turut mengambil bagian dari proyek ini. Penyanyi muda Naura Ayu pun ikut tampil elegan dalam balutan kain yang telah dirancang dengan indah. Tak mau kalah dari artis, Chef Renatta Moeloek ternyata juga berpartisipasi, lho.

Naura Ayu
Sumber: Instagram @akudankain

Tokoh yang menjadi model terdiri dari berbagai kalangan usia. Tidak hanya tokoh perempuan yang tampil penuh pesona, tokoh pria pun sukses terlihat maskulin dan elegan. Hal ini membuat Festival “Aku dan Kain” berhasil memberi gambaran bahwa kain tenun Nusantara cocok digunakan oleh siapa saja dan memiliki daya tarik yang menakjubkan.

Angga Yunanda
Sumber: Instagram @akudankain

Festival “Aku dan Kain: The Age of Diversity” merupakan persembahan anak bangsa yang diadakan dengan penuh dedikasi untuk tujuan mulia. Mengunjungi festival ini bukan hanya bermanfaat menambah wawasan terhadap kain, tetapi juga memberi kita kesempatan menjaga eksistensi kain tenun Nusantara di tengah era globalisasi.

Penulis: Gheani Kirani B.T

Referensi:

museumnasional.or.id. (2022). Festival Aku dan Kain Resmi. Diakses pada 28 Agustus 2022.

JPNN.com. (2022). Oscar Lawalata Menggelar Festival Aku dan Kain, 100 Koleksi Tradisional Dipamerkan. Diakses pada 28 Agustus 202

Foto:

Dokumentasi dari Instagram @akudankain

Dokumentasi JPNN.com

museumnasional.or.id