/Constructive Criticism: Bekalmu di Dunia Kerja

Constructive Criticism: Bekalmu di Dunia Kerja

Dalam dunia profesional, kritik menjadi salah satu unsur penting yang berpengaruh pada performa kita. Kritik ini bisa datang dari superior maupun partner kerja. Tetapi, tidak semua orang bisa menyampaikan ataupun menerima kritik itu dengan baik. Nah, seperti apa sih kritik yang baik itu? Bagaimana cara untuk menerimanya dengan baik? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Kritik yang Membangun

Sumber: Pexels.com

Menurut Martins dalam Asana (2021), constructive criticism adalah kritik yang berfokus pada pemberian feedback yang membangun. Feedback ini disampaikan dengan contoh-contoh yang spesifik agar dapat membantu kita memperbaiki hal yang perlu ditingkatkan. Kritik yang membangun ini disampaikan dengan cara yang bersahabat dengan maksud yang baik. Secara ideal, pihak yang memberikan kritik membangun ini juga harus siap untuk proses brainstorming.

Manfaat Constructive Criticism

Martins (2021) menyampaikan bahwa kritik yang membangun dapat membantu kita dan orang yang memberikan umpan balik untuk berkembang, baik secara pribadi maupun dari segi profesional. Dengan mempraktikkannya, kita akan membangun suasana keterbukaan dan kepercayaan bagi pihak lain dalam tim. Percakapan ini tidak selamanya mudah untuk dilakukan, namun hal ini menjadi bagian penting dari pengembangan tim kolaboratif.

Cara Menerima Kritik?

Perlu diketahui bahwa kritik yang membangun tidak selamanya bernada positif. Namun, substansinya harus bertujuan untuk membangun, bukan untuk menjatuhkan pihak lain. Bagaimana cara penerima kritik untuk bersikap dalam hal ini?

Sumber: Unsplash.com

Melansir Forbes (2012), hal yang pertama dilakukan adalah untuk mendengarkan dengan baik. Mendengar bukan untuk menjawab, melainkan untuk memproses informasi yang diterima. Dalam proses ini, kita dapat memperingati diri sendiri bahwa kritik yang diberikan adalah untuk kebaikan performa kita. Jika kritik telah disampaikan, jangan lupa untuk menyampaikan apresiasi seperti berterima kasih kepada pengkritik.

Setelah itu, sampaikan pertanyaan mengenai hal yang belum cukup jelas dari sudut pandang kita. Hindari hal-hal yang dapat memicu perdebatan—sebaliknya, cobalah untuk menggali permasalahan hingga ke akarnya. Dengan demikian, kita dapat melihat solusi yang berguna untuk perkembangan performa dalam pekerjaan maupun bagi diri sendiri.

Sumber: Pexels.com

Lingkungan yang mendukung untuk berkembang menjadi impian bagi semua orang. Maka dari itu, sangat penting dalam dunia karir untuk menguasai apa itu kritik yang membangun—bagaimana cara menyampaikan hingga menerimanya. Apakah kamu sudah menguasai hal tersebut?

Penulis: Nasya Adinda

Referensi:

Martins, J. (2022, January 4). How to give and take constructive criticism. Asana.comhttps://asana.com/resources/constructive-criticism

The Muse. (2012, November 7). Taking Constructive Criticism Like a Champ. Forbes. https://www.forbes.com/sites/dailymuse/2012/11/07/taking-constructive-criticism-like-a-champ/?sh=69dbd41d2c0c

Pexels.com

Unsplash.com