/Celebrity Worship Syndrome: Kekaguman Pada Idola yang Berlebihan
Celebrity worship syndrome adalah gangguan psikologis yang membuat fans terobsesi pada idola

Celebrity Worship Syndrome: Kekaguman Pada Idola yang Berlebihan

Fenomena seorang fans atau sekelompok penggemar yang terobsesi sama kehidupan pribadi idola bukan lagi hal yang asing buat kita temui. Baik di media sosial atau lingkungan sekitar, kita pasti pernah mengenal orang-orang yang bergabung dalam kelompok penggemar atau fandom. Biasanya penggemar akan mendukung karya idolanya dan ini adalah tindakan yang baik, ya, Sob. Namun, tahukah kamu kalau rasa kagum yang berlebihan bisa membuat fans terkena celebrity worship syndrome.

Mungkin istilah celebrity worship syndrome masih terdengar asing, ya. Sebenarnya sindrom ini hampir mirip sama hubungan parasosial yang terjadi antara penggemar dan idola. Saat kita mengidolakan selebritas atau publik figur maka ada hubungan sepihak tanpa timbal balik yang disebut parasosial. Sederhananya fans bisa tahu semua fakta dan kehidupan idola, tapi idola tidak mengenal semua fans mereka.

Biar begitu, fans pasti setia datang ke konser idola meski tidak dikenal secara pribadi sama idolanya. Mengidolakan penyanyi, musisi, grup K-Pop, aktor atau aktris, hingga pemain sepak bola memang hal yang wajar. Idola tidak hanya berperan sebagai penyemangat yang menghibur, tapi juga inspirasi dan role model.

Akan tetapi, pemujaan terhadap selebrittas yang melewati batas wajar tidak bisa lagi disebut dukungan. Tindakan memuja yang berlebihan ini dikatakan termasuk sindrom yang dinamai celebrity worship syndrome.

Apa itu Celebrity Worship Syndrome?

Fans yang mengalami celebrity worship syndrome akan terobsesi dengan kehidupan pribadi idola
Fans yang mengalami celebrity worship syndrome akan terobsesi dengan kehidupan pribadi idola
Sumber:
hancinema

Melansir dari Psychology Today, celebrity worship syndrome adalah kelainan mental atau gangguan psikologis obsesi-adiktif yang membuat fans terobsesi pada kehidupan pribadi idolanya dalam level ekstrem.

Sindrom ini bikin fans merasakan ketertarikan yang tak wajar sampai ingin tahu detail kehidupan personal idolanya. Alhasil, fans yang terkena sindrom ini merasa harus terlibat di semua kegiatan idolanya hingga menyentuh ranah privasi. Fans seperti ini lebih akrab disebut penggemar fanatik, Sob.

Istilah ini memang tidak sepopuler hubungan parasosial yang sering kita dengar dan baca di media sosial. Akan tetapi, celebrity worship syndrome sudah ada sejak tahun 2000-an dan diciptakan oleh Lynn McCutcheon bersama rekan penelitiannya. Istilah ini merujuk pada perilaku yang berlebihan saat mengidolakan publik figur.

Tingkah laku penggemar fanatik yang menjadikan idola sebagai objek obsesi, bahkan sampai merasa berhak mengatur hidup idola memang meresahkan. Namun, celebrity worship syndrome ternyata punya tiga tingkatan dengan ciri-ciri yang berbeda, lho.

Tiga Tingkatan Celebrity Worship Syndrome

Sekelompok fans berkerumun di tempat umum untuk melihat idola tanpa memikirkan privasi idola
Sekelompok fans berkerumun di tempat umum untuk melihat idola tanpa memikirkan privasi idola
Sumber:
Koreaboo

Dilansir dari Pyschology Today, ada tiga tingkatan dalam celebrity worship syndrome yang perlu kamu ketahui, nih.

1. Tingkat entertainmentsocial

Tingkat pertama sekaligus yang terendah ini masih bisa dikatakan wajar, Sob. Pada tingkat ini, fans akan bergabung dalam komunitas penggemar atau fandom. Fans yang ada dalam tingkat ini selalu mengikuti aktivitas idola, mencari informasi tentang idola di media sosial, membeli karya-karya idola, membicarakan idola bersama sesama fans, dan bergabung di klub penggemar.

Tindakan-tindakan ini termasuk dukungan penuh yang diberikan fans. Selain itu, fans juga dapat keuntungan, seperti punya teman baru dan mempeluas jaringan sosial.

2. Tingkat intense personal

Pada tingkat menengah atau intense – personal, fans akan merasakan kekaguman yang mulai berlebihan dan lebih intens. Biasanya fans mulai menunjukan obsesinya dengan idola, seperti meniru gaya idola, memajang poster idola, dan kehidupan fans pun dipenuhi dengan hal-hal seputar idola.

Misalnya, fans selalu ingin tahu kabar dari idola dan mengirimkan pesan-pesan pada idolanya. Tahap ini masih bisa dibilang cukup wajar, ya. Kekaguman yang tidak wajar terjadi saat perasaan terhadap idola berubah menjadi rasa cinta sehingga fans menganggap idolanya adalah tipe pujaan hati impian.

3. Tingkat borderline – pathological

Pada tingkat ini, fans tidak lagi memahami bahwa ada batasan antara penggemar dan idola. Alhasil, tingkah laku fans mulai tidak terkendali dan merugikan idola. Fans pun punya fantasi yang ekstrem tentang idola, seperti cemburu jika idolanya berkencan.

Biasanya fans akan menunjukkan sikap posesif dan impulsif sehingga melakukan aksi menguntit atau stalking yang berlebihan. Selain itu, fans yang terjebak dalam tingkat ekstrem ini akan memperlihatkan sikap egosentris yang berdampak pada kenyamanan idola.

Selain membuat idola merasa risih dan takut, efek buruk celebrity worship syndrome juga merugikan fans, lho.

Apa Saja Dampak Negatif Celebrity Worship Syndrome?

Celebrity worship syndrome membuat fans terjebak dalam obsesinya pada idola
Celebrity worship syndrome membuat fans terjebak dalam obsesinya pada idola
Sumber:
hancinema

Fans yang mengalami sindrom ini terjebak dalam pikiran yang tidak realistis, seperti merasa tidak perlu menjalin hubungan asmara karena yakin idolanya adalah pasangan yang ideal. Kebanyakan fans merasa nyaman dengan hubungan parasosial ini sehingga tidak mau berinteraksi di dunia nyata. Selain itu, fans kemungkinan besar akan menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan uang untuk mendukung idolanya.

Jika masih dalam jumlah yang wajar tentu tidak masalah, ya. Akan tetapi, kalau fans sampai menghabiskan semua pendapatannya dan tidak memikirkan kehidupannya maka sikap ini sudah tidak wajar. Dalam banyak kasus, tidak semua fans punya penghasilan yang cukup untuk datang ke konser sehingga memunculkan rasa frsutrasi dan depresi.

Wah, ternyata celebrity worship syndrome bisa membuat fans bersikap fanatik dan merugikan diri sendiri. Namun, kita pasti punya setidaknya satu idola yang bikin kita jatuh cinta. Terus gimana caranya biar kita bisa bersikap wajar dalam mengidolakan selebritas?

Kiat-kiat Mengidolakan Selebritas Sewajarnya

Terobsesi pada idola bukan hal yang baik karena merugikan diri sendiri dan membuat idola risih
Terobsesi pada idola bukan hal yang baik karena merugikan diri sendiri dan membuat idola risih
Sumber: memegenerator

Ada beberapa langkah yang bisa kamu terapkan jika ingin mengidolakan selebritas di tahap yang wajar, nih.

1. Ubah mindset, idola bukan milikmu

Tidak jarang fans berpikir berhak mengatur hidup idolanya karena sudah berkorban banyak, seperti membeli album dan tiket konser yang harganya mahal. Wah, kalau kamu bisa berpikiran seperti ini berarti ada yang salah dengan pola pikirmu, Sob.

Mulai sekarang ubah sudut pandang kamu tentang idola. Idola bekerja dan berkarya untuk menghibur serta menginspirasi banyak orang. Jadi, idola bukan milik penggemar yang mendukung mereka. Sebagai fans, kita tidak berhak mencampuri privasi atau mengomentari pilihan hidup idola.

2. Pahami batasan dalam mengidolakan selebritas

Kamu harus memahami kalau ada batasan dalam mengidolakan selebritas, Sob. Fans adalah orang yang menyukai karya idola, mengagumi sosoknya, dan merasa termotivasi atau terinspirasi dengan idola. Sebagai fans, kita tidak punya ikatan darah dengan idola sehingga yang perlu kita lakukan hanyalah mendukung dan menyukai sewajarnya. Itulah batasan yang harus kita pahami.

3. Dukung idola semampu kamu

Jangan memaksakan diri jika tidak bisa membeli album atau tiket konser. Masih ada cara lain yang bisa kamu lakukan untuk mendukung idolamu. Jika kamu terlalu terobsesi dan tergila-gila maka kamu akan melakukan segala cara biar bisa bertemu idolamu. Jika tindakan ini terus dibiarkan, satu-satunya orang yang rugi adalah kamu.

Nah, itulah tiga kiat yang bisa kamu lakukan biar menjadi fans yang bijak. Ingatlah bahwa pemujaan yang berlebihan itu tidak baik, Sob.

Penulis: Gheani Kirani B.T

Referensi:

Psychology Today

Froyonion

Foto:

hancinema

Koreaboo

Meme generator