Belakangan ini isu blackface tengah ramai diperbincangkan warganet di media sosial setelah salah satu kreator konten di TikTok asal Indonesia diduga melakukan aksi blackface. Jossi Marchelli, saudara laki-laki Acha Septriasa mengunggah video reaction terhadap trailer film The Little Mermaid di akun TikTok pribadinya. Namun, videonya menjadi kontroversi karena mengandung unsur parodi yang mengarah ke tindakan rasisme pada orang kulit hitam.
Konten parodi Jossi dianggap sebagai blackface karena dirinya memperagakan reaksi anak kulit hitam saat menonton trailer film The Little Mermaid. Dalam video tersebut, Jossi mengenakan masker wajah berwarna hitam dan mengatakan bahwa pemeran Ariel dalam film mirip dengannya.
Pemeran Ariel dalam trailer film memang tidak berkulit putih layaknya karakter putri di kartun Disney yang selama ini kita ketahui, Sob. Karakter Ariel di film The Little Mermaid yang diperankan Halle Bailey ini sempat menuai berbagai komentar, baik pro maupun kontra. Banyak orang yang merasa Halle tidak sesuai dengan karakter Ariel di kartun yang berkulit putih dan berambut merah.
Namun, karakter Ariel di film live action dapat menjadi representasi dari anak-anak kulit hitam. Oleh karena itu, warganet dan komunitas orang kulit hitam mengecam aksi Jossi karena dipandang mengolok-olok orang kulit hitam.
Sebenarnya blackface itu apa dan bagaimana hubungannya dengan orang kulit hitam, ya? Mari simak pembahasannya, Sob!
Blackface Itu Apa?
Melansir dari ussfeed.com, blackface merupakan salah satu bentuk tata rias teatrikal yang umumnya digunakan oleh pemeran kulit putih untuk mewakili orang-orang kulit hitam dalam pementasan. Secara sederhana disebut karikatur pemeran kulit hitam.
Adapun menurut pendapat Dr Kehinde Andrews, seorang pakar di Birmingham City University, blackface adalah tradisi yang akarnya berasal dari rasisme terhadap orang kulit hitam. Isu rasisme yang menimpa orang kulit hitam memang telah menjadi fenomena yang memprihatinkan. Hal ini menunjukkan adanya kebencian kepada orang kulit hitam.
Melansir dari parapuan.co, blackface juga dikenal sebagai tindakan menghitamkan wajah untuk mengolok-olok atau mempermalukan orang kulit hitam. Blackface bukan hanya tentang riasan untuk pertunjukan teater di abad ke-19 saat orang kulit hitam tidak diizinkan memainkan peran di teater, lho. Lebih dalam lagi, blackface mengandung unsur penghinaan dan diskriminatif yang ditujukan pada orang kulit hitam.
Mengapa Tidak Boleh Melakukan Blackface?
Praktik blackface dalam pentas teater telah membentuk stereotip tentang orang kulit hitam yang tidak tepat. Blackface menciptakan stigma yang buruk tentang orang kulit hitam dan prasangka yang melenceng. Oleh karena itu, praktik blackface menimbulkan trauma dan luka bagi orang-orang kulit hitam. Tindakan bersifat ofensif ini tidak manusiawi dan kurang menghargai perbedaan warna kulit.
Perbedaan warna kulit memang telah menjadi isu sosial, terutama di Amerika. Akan tetapi, di negara-negara Asia, praktik blackface masih dimasukkan dalam acara hiburan dan konten komedi dengan tujuan menghibur.
Melansir dari vice.com, masih marak ditemukan pada acara televisi dan konten media sosial yang menampilkan riasan wajah hitam. Mirisnya tidak sedikit orang yang menganggap praktik blackface dalam industri hiburan adalah hal yang salah. Padahal sangat jelas bahwa blackface adalah tindakan rasisme.
Penyebab Orang Melakukan Blackface?
Lantas mengapa masih banyak orang seperti Jossi Marchelli yang melakukan tindakan blackface di media sosial?
Pemicu maraknya aksi rasisme blackface ini berasal dari edukasi yang kurang perihal isu perbedaan warna kulit. Banyak orang yang menganggap pemakaian riasan wajah hitam hanya sebagai bentuk komedi. Padahal riasan wajah hitam sudah termasuk penghinaan atas isu ras kulit hitam.
Selain itu, masyarakat Asia memang tidak dekat dengan isu rasisme terhadap orang kulit hitam sehingga banyak orang yang menganggap blackface biasa saja. Oleh karena itu, edukasi terkait sejarah orang kulit hitam dan fenomena rasisme perlu digencarkan. Tujuannya agar masyarakat mampu mengenal dan memahami isu rasisme orang kulit hitam. Lalu tidak lagi beranggapan kalau blackface hanya sekadar riasan.
Penulis: Gheani Kirani B.T
Referensi:
Ussfeed.com. 2022. Blackface in a Nutshell: Praktik Dikriminatif yang Mengolok-Olok Orang Kulit Hitam.
Parapuan.co. 2022. Viral di TikTok, Konten Video Adik Acha Septriasa Dinilai Rasis oleh Netizen Global.
Vice.com. 2021. Masih Menjamur di Asia, Sudah Waktunya Tren Makeup Rasis Dihentikan.
Foto:
imdb.com
dw.com
gatra.com
twitter.com
Keren bgt bahasanya, kayak mudah dimengerti tapi berbobot.
Dah lah emg penulisnya kali ini keren.