/Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Inilah Pentingnya Event Crowd Control
Ilustrasi para suporter tim sepak bola yang rusuh

Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Inilah Pentingnya Event Crowd Control

Di tengah bangkitnya liga sepak bola Tanah Air, masyarakat Indonesia justru berduka karena tragedi yang terjadi 1 Oktober 2022. Tragedi Kanjuruhan Malang yang menelan 125 korban jiwa menjadi pengingat betapa pentingnya event crowd control dalam pertandingan berskala besar.

Awal Oktober tahun ini diwarnai dengan duka. Kerusuhan besar yang terjadi selepas laga antara Arema FC melawan Persebaya menjadi pemantik tragedi. Pertandingan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu kemarin berakhir dengan kekalahan Arema FC. Kekecewaan tak terbendung dan banyak suporter yang turun ke lapangan untuk menyemangati tim.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, 1 Oktober 2022
Potret kerusuhan di lapangan Stadion Kanjuruhan setelah gas air mata ditembakkan oleh polisi
Sumber:
Detik.com

Diduga para suporter turun dari tribun untuk menemui pemain-pemain Arema FC dan pelatih di lapangan. Namun, pengamanan dari polisi justru berujung maut. Gas air mata yang ditembakkan ke tribun membuat suasana ricuh. Banyak penonton yang tergesa-gesa keluar dari stadion karena sesak napas dan akhirnya terinjak-injak sesama penonton yang panik.

Meninjau dari tragedi ini, dapat disimpulkan kalau event crowd control adalah sistem pengamanan yang sangat penting bagi event besar seperti pertandingan sepak bola. Lantas apa event crowd control itu? Lalu bagaimana cara menerapkannya agar meminimalisir risiko terjadinya kerusuhan seperti Tragedi Kanjuruhan? Mari simak ulasannya, Sob.

Apa Itu Event Crowd Control?

Event crowd control adalah metode pengelolaan massa dalam jumlah banyak di suatu acara besar yang memiliki risiko terjadinya kekacauan. Metode pengamanan ini juga dikenal dengan istilah crowd management dan merupakan kompetensi yang telah tersertifikasi untuk Event Venue Management.

Tujuan dan Manfaat Event Crowd Control

Sebuah event dengan venue berkapasitas besar mampu menampung banyak audiens dan kondisi ini dapat memicu kekacauan. Tiap-tiap audiens memiliki pola pikir dan tindakan yang berbeda sehingga sangat sulit mengatur mereka tanpa metode. Ada audiens yang kerap mengabaikan peraturan. Ada pula yang cenderung bertindak anarkis dan merusak fasilitas.

Ilustrasi aksi penertiban audiens event oleh petugas keamanan
Ilustrasi petugas keamanan yang menertibkan seorang audiens
Sumber:
Unsplash.com

Manajemen kerumunan dibutuhkan untuk menjaga audiens tetap tenang dan nyaman selama acara berlangsung, bahkan setelah acara selesai. Di acara-acara seperti pertandingan yang mempertemukan dua tim, konflik dan aksi provokasi sulit dihindari. Banyak audiens terpancing melakukan aksi yang bersifat destruktif. Di acara-acara lainnya, seperti konser musik dan festival, konflik antarpenonton juga tak bisa dianggap remeh.

Oleh karena itu, metode event crowd control diperlukan untuk mengarahkan audiens agar tetap tertib. Event crowd control bermanfaat mengurangi risiko konflik dan kekacauan.

Cara Menerapkan Crowd Control dalam Event

Suatu event tidak pernah lepas dari keramaian. Namun, keramaian perlu ditangani dan disikapi menggunakan tindakan profesional. Metode event crowd control adalah manajemen profesional yang dapat diterapkan dalam event. Lantas, bagaimana caranya?

1. Kenali audiens di tiap jenis event

Bagi tim penyelenggara acara, mengenali siapa audiens yang datang ke event mereka adalah hal krusial. Tiap jenis event memiliki audiens yang berbeda-beda. Misalnya festival musik metal biasanya diwarnai aksi penonton yang cenderung kasar. Berbeda dengan audiens festival musik Jazz yang lebih santai.

Mengenal seperti apa kecenderungan sikap dan tindakan audiens akan membantu tim acara menyusun cara-cara pengamanan yang tepat.

2. Berikan instruksi dan informasi yang jelas

Banyak audiens yang tidak mengenal venue dan akhirnya sibuk bertanya pada petugas di sekitar venue. Hal ini mengakibatkan situasi di venue menjadi tidak kondusif. Oleh sebab itu, sangat penting menyediakan informasi ruangan-ruangan yang dibutuhkan audiens, seperti toilet, pintu keluar, ruang kesehatan, dan pintu darurat.

Selain itu, adanya instruksi tentang event secara keseluruhan juga sangat membantu audiens. Berikan instruksi tentang jalur masuk, jalur keluar, hingga jalur darurat supaya jika terjadi kerusuhan, audiens sudah tahu harus menyelamatkan diri ke mana.

Tim penyelenggara juga bisa memasang papan-papan petunjuk yang mudah terlihat. Hal ini bertujuan agar para petugas tidak perlu repot menjawab banyak pertanyaan dan bisa fokus pada keamanan.

3. Pasang barikade keamanan di titik-titik rawan

Barikade yang dipasang polisi untuk mengamankan event yang menjadi bagian dari event crowd control.
Barikade yang dipasang polisi untuk mengamankan event
Sumber:
Unsplash.com

Ada momen-momen tertentu saat audiens marah atau kecewa dan akhirnya berujung melakukan aksi destruktif. Situasi seperti ini biasa terjadi di event pertandingan yang mudah menyulut emosi penonton. Oleh karena itu, memasang barikade di titik-titik tertentu sudah menjadi keharusan.

Barikade harus dipasang di titik-titik rawan, seperti pagar pembatas dan sekitar tribun penonton. Aksi anarkis juga menyerang fasilitas di sekitar venue maka barikade disarankan dipasang mengelilingi fasilitas venue. Hal ini untuk mencegah penonton yang tidak ikut ricuh menjadi korban.

4. Jaga komunikasi dan larang minuman keras

Tim penyelenggara dan petugas keamanan perlu menjaga komunikasi dengan audiens. Dengan komunikasi verbal yang terarah, jika ada kendala atau masalah dengan event maka audiens tidak akan mudah tersulut emosi.

Selain itu, pastikan tim melarang audiens membawa minuman keras ke dalam venue. Akses ke alkohol hanya akan membahayakan audiens lain. Penonton yang mabuk akan sulit ditangani oleh petugas keamanan.

5. Koordinasi dengan petugas keamanan yang berwenang

Polisi sedang mengamankan event dari kericuhan yang merupakan bagian dari event crowd control.
Ilustrasi polisi yang sedang mengamankan event
Sumber:
Unsplash.com

Acara-acara besar seperti pertandingan sepak bola membutuhkan personil polisi dan tentara untuk menjaga situasi tetap kondusif. Menyewa petugas keamanan dari pihak yang berwenang dapat dikatakan sebagai kewajiban. Polisi dan tentara sudah terlatih mengawasi serta menangani keadaan yang ricuh.

Oleh karena itu, event besar yang memiliki potensi kerusuhan sangat membutuhkan tim petugas keamanan yang profesional.

6. Menyusun rencana darurat

Salah satu hal penting yang perlu dipikirkan saat melakukan crowd control adalah menyusun rencana darurat. Terkadang ada kejadian di luar kendali tim dan petugas yang butuh penanganan serius. Jika pengamanan dari pihak berwenang tidak berhasil mengontrol massa maka tim dapat menggunakan rencana darurat ini.

Nah, itu dia cara-cara menerapkan event crowd control, Sob. Dalam event, crowd control adalah metode pengamanan yang wajib dilakukan tim penyelenggara dan petugas keamanan. Semoga ke depannya event crowd control dapat diterapkan dengan lebih baik selama pertandingan sepak bola dan Tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir, ya, Sob.

Penulis: Gheani Kirani B.T

Referensi:

Billetto. 2019. Crowd Management 101: How to Manage Crowds at Events.

Social Tables. Crowd Control Tips: 3 Best Practices for Venues.

Foto:

Fleur. Unsplash.com.

Vienna Reyes. Unsplash.com.

Ev. Unsplash.com.

Kilian Seiler. Unsplash.com

Detik.com