Indikator brand loyalty yang relevan dengan perkembangan tren akan membantu bisnis meningkatkan kualitas produk dan layanan pelanggan. Dengan mendorong faktor-faktor yang mampu meningkatkan kesetiaan pelanggan, suatu bisnis dapat bertahan lebih lama di industri yang keras.
Oleh karena itu, faktor loyalitas bukan hal yang sepele dalam kacamata bisnis, apalagi di era yang makin kompetitif ini. Di tahun 2024 ini misalnya, pengaruh AI yang masif dapat memicu kreativitas dalam pembuatan produk. Selain itu, para pebisnis baru akan lebih mudah membuat usaha dengan bantuan teknologi.
Nah, itu sebabnya bisnis perlu bersaing dengan meningkatkan loyalitas konsumen atas merek. Kalau kamu ingin meningkatkan aspek loyalitas ini, kamu perlu memahami dulu apa saja indikator brand loyalty yang baik.
Berikut ini dibahas 10 indikator brand loyalty yang dapat menjadi acuan kamu untuk mengembangkan bisnis di tahun 2024.
1. Tingkat Retensi Pelanggan
Indikator pertama tentu saja tingkat retensi pelanggan, ya, Sob. Tingkat retensi pelanggan menunjukkan persentase konsumen yang menggunakan produk atau layanan selama periode tertentu.
Jika sebagian besar pelanggan kamu selalu membeli produk secara konsisten, itu berarti mereka merasa puas. Kepuasan ini akan membuat pelanggan betah dan tidak mudah beralih ke merek pesaing.
2. Frekuensi Pembelian Ulang
Jika ada banyak pelanggan yang melakukan repeat order, itu artinya harapan mereka terhadap produk sudah terpenuhi. Misalnya, mereka ingin produk yang mampu menyelesaikan masalah. Lalu, produk kamu ternyata membantu mereka sehingga tercipta kepercayaan yang kuat. Hal ini juga terjadi saat pelanggan merasa produk sesuai dengan selera, preferensi, dan kebutuhan mereka.
3. Nilai Umur Pelanggan (Customer Lifetime Value – CLV)
Indikator brand loyalty yang ini mengacu pada total nilai pendapatan yang dihasilkan oleh pelanggan selama bertransaksi dengan perusahaan. CLV yang tinggi menunjukkan kalau pelanggan tidak hanya sering membeli, tetapi juga melakukan pembelian dalam jumlah yang signifikan.
4. Indikator Brand Loyalty Net Promoter Score (NPS)
Kalau indikator brand loyalty yang ini adalah tolok ukur untuk menilai seberapa besar kemungkinan pelanggan merekomendasikan merek kamu ke orang lain. Nah, indikator ini dinilai berdasarkan survei, Sob. Jika pelanggan memberikan skala yang tinggi dalam survei, itu berarti mereka sangat puas dengan produk dan ingin merekomendasikannya ke orang lain.
Indikator NPS ini sangat penting karena pelanggan perlu merasa puas agar tak beralih ke kompetitor. Jika nilai NPS sudah bagus, bukan tak mungkin bisnis kamu akan memperoleh promosi gratis dari pelanggan setia
5. Ulasan dan Testimoni Pelanggan
Nah, indikator brand loyalty yang ini merupakan hal dasar yang perlu diperhatikan oleh semua pebisnis, Sob. Merek yang mendapatkan ulasan positif di media sosial cenderung lebih mudah dipercaya oleh calon konsumen. Jika memungkinkan, merek perlu memperoleh ulasan positif di platform e-commerce, Google review, hingga website.
6. Partisipasi dalam Program Eksklusif
Program loyalitas yang diadakan eksklusif oleh merek dapat mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal ini karena program eksklusif biasanya menyediakan hadiah, promo, diskon, dan benefit yang dapat digunakan untuk membeli produk.
7. Interaksi di Media Sosial
Jangan lupakan kualitas dan intensitas interaksi pelanggan di media sosial, ya. Kalau sebagian besar pelanggan nyaman berinteraksi dengan brand, itu artinya mereka memiliki loyalitas yang tinggi. Nah, kamu perlu menilai indikator brand loyalty ini dari engagement di semua akun media sosial bisnis.
8. Survei Kepuasan Pelanggan
Sebagai indikator tambahan, kamu bisa membuat survei terkait kepuasan konsumen, lho. Melalui survei ini, kamu dapat menerima feedback dari pelanggan tentang kualitas produk, kelayakan harga, hingga customer experience.
9. Indikator Brand Loyalty Rasio Churn
Selain mengukur dengan indikator positif, kamu juga tak boleh melupakan indikator negatif. Indikator negatif yang dimaksud adalah rasio churn alias persentase pelanggan yang berhenti menggunakan produk atau layanan kamu.
Biasanya rasio ini diukur dalam periode tertentu. Rasio churn yang rendah adalah tanda bahwa pelanggan cenderung tetap setia dan tidak berpindah ke kompetitor.
10. Indikator Brand Loyalty Referral Rate
Referral rate mengukur seberapa sering pelanggan berhasil membawa pelanggan baru melalui rekomendasi pribadi. Tingkat referral yang tinggi menunjukkan bahwa pelanggan tak hanya setia, tetapi cukup puas untuk merekomendasikan merek kepada orang lain, Sob.
Nah, itulah 10 indikator brand loyalty yang bisa menjadi panduan kamu, Sob. Semoga bermanfaat, ya!
Penulis: Gheani Kirani
Referensi: Stickearn.com
Foto: Unsplash.com